Moluccas Coastal Care transplantasi terumbu karang di Banda
28 Agustus 2021 17:59 WIB
Aksi transplantasi terumbu karang oleh Moluccas Coastal Care di Pantai Kapitan, Pulau Gunung Api Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, yang ditemukan patah akibat aktivitas masyarakat (28/8) (Shariva Alaidrus)
Ambon (ANTARA) - Organisasi lingkungan hidup di Kota Ambon, Moluccas Coastal Care melakukan aksi transplantasi bibit terumbu karang jenis Acropora sp di Pantai Kapitan, Pulau Gunung Api, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Sabtu.
Berjarak sekitar delapan meter dari bibir Pantai Kapitan yang berada di bawah kaki Gunung Api Banda, transplantasi karang dilakukan oleh Moluccas Coastal Care bekerja sama dengan klub selam Barakuda yang merupakan unit kegiatan mahasiswa Sekolah Tinggi Hatta Sjahrir Banda.
Tak kurang dari 100 bibit terumbu karang jenis Acropora sp yang dilepaskan di lokasi transplantasi seluas 20 meter. Bibit-bibit terumbu karang tersebut berasal dari aliran lava Gunung Api Banda.
Joachim Lawoliyo dari Moluccas Coastal Care mengatakan transplantasi karang dilakukan menggunakan metode jaring laba-laba (web spider) dengan media tanam bibit terumbu karang berdiameter 80 centimeter dan tinggi 40 centimeter, masing-masing berisi 20 bibit terumbu karang
Lokasi penanaman merupakan habitat terumbu karang yang didominasi oleh jenis Acropora sp. Banyak terumbu karang di sana yang ditemukan patah akibat aktivitas masyarakat setempat.
Baca juga: Terumbu Karang Pantai Liang Terancam Rusak
Baca juga: Pakar IPB jelaskan berbagai upaya transplantasi terumbu karang
Guna mencegah kerusakan berlanjut, Moluccas Coastal Care akan memantau proses pertumbuhan terumbu karang di lokasi penanaman, seperti pemantauan dari sampah, arus dan cuaca, termasuk pemantauan bawah laut untuk mendapatkan laju pertumbuhan karang secara akurat.
Aksi transplantasi karang, kata Joachim, telah diberitahukan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan pemerintah setempat, karena lokasi tersebut diharapkan bisa menjadi laboratorium bawah laut bagi generasi muda untuk penelitian terkait terumbu karang.
"Substrat lokasi penanaman berpasir dan berlumpur, cocok untuk jenis Acropora. Untuk tahap awal hanya lima media sebagai prototype. Uniknya di sana karang-karang kecil, hard coral dan soft coral sudah mulai muncul," katanya.
Joachim berharap area transplantasi karang oleh Moluccas Coastal Care dijaga oleh masyarakat sekitar pesisir Pantai Kapitan, karena kesadaran untuk menjaga keberlangsungan ekosistem laut akan berdampak baik bagi mereka.
"Aktivitas yang mendukung pertumbuhan karang seharusnya menjadi agenda wajib bagi setiap penduduk di pesisir. Rasa memiliki properti bawah laut akan menjadi kabar baik untuk kita semua di masa depan," katanya.
Baca juga: Moluccas Coastal Care bangun rumah belajar kebaharian Laut Banda
Baca juga: Sebagian Besar Terumbu Karang di Perairan Maluku Rusak
Berjarak sekitar delapan meter dari bibir Pantai Kapitan yang berada di bawah kaki Gunung Api Banda, transplantasi karang dilakukan oleh Moluccas Coastal Care bekerja sama dengan klub selam Barakuda yang merupakan unit kegiatan mahasiswa Sekolah Tinggi Hatta Sjahrir Banda.
Tak kurang dari 100 bibit terumbu karang jenis Acropora sp yang dilepaskan di lokasi transplantasi seluas 20 meter. Bibit-bibit terumbu karang tersebut berasal dari aliran lava Gunung Api Banda.
Joachim Lawoliyo dari Moluccas Coastal Care mengatakan transplantasi karang dilakukan menggunakan metode jaring laba-laba (web spider) dengan media tanam bibit terumbu karang berdiameter 80 centimeter dan tinggi 40 centimeter, masing-masing berisi 20 bibit terumbu karang
Lokasi penanaman merupakan habitat terumbu karang yang didominasi oleh jenis Acropora sp. Banyak terumbu karang di sana yang ditemukan patah akibat aktivitas masyarakat setempat.
Baca juga: Terumbu Karang Pantai Liang Terancam Rusak
Baca juga: Pakar IPB jelaskan berbagai upaya transplantasi terumbu karang
Guna mencegah kerusakan berlanjut, Moluccas Coastal Care akan memantau proses pertumbuhan terumbu karang di lokasi penanaman, seperti pemantauan dari sampah, arus dan cuaca, termasuk pemantauan bawah laut untuk mendapatkan laju pertumbuhan karang secara akurat.
Aksi transplantasi karang, kata Joachim, telah diberitahukan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan pemerintah setempat, karena lokasi tersebut diharapkan bisa menjadi laboratorium bawah laut bagi generasi muda untuk penelitian terkait terumbu karang.
"Substrat lokasi penanaman berpasir dan berlumpur, cocok untuk jenis Acropora. Untuk tahap awal hanya lima media sebagai prototype. Uniknya di sana karang-karang kecil, hard coral dan soft coral sudah mulai muncul," katanya.
Joachim berharap area transplantasi karang oleh Moluccas Coastal Care dijaga oleh masyarakat sekitar pesisir Pantai Kapitan, karena kesadaran untuk menjaga keberlangsungan ekosistem laut akan berdampak baik bagi mereka.
"Aktivitas yang mendukung pertumbuhan karang seharusnya menjadi agenda wajib bagi setiap penduduk di pesisir. Rasa memiliki properti bawah laut akan menjadi kabar baik untuk kita semua di masa depan," katanya.
Baca juga: Moluccas Coastal Care bangun rumah belajar kebaharian Laut Banda
Baca juga: Sebagian Besar Terumbu Karang di Perairan Maluku Rusak
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: