PT Timah serahkan enam ton oksigen medis bantu RS di Pulau Bangka
28 Agustus 2021 16:37 WIB
PT Timah Tbk menyerahkan enam ton oksigen ke delapan rumah sakit di Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai komitmen perusahaan membantu pemerintah daerah mengatasi krisis oksigen dalam menangani pasien COVID-19. (ANTARA/Aprionis)
Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk menyerahkan enam ton oksigen ke delapan rumah sakit di Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai komitmen perusahaan membantu pemerintah daerah mengatasi krisis oksigen dalam menangani pasien COVID-19.
"Bantuan dari PT Timah Tbk, seperti kita menunggu hujan di tengah kemarau. Oksigen ini bantuan hidup bagi pasien COVID-19, fungsi oksigen ini sangat vital," kata Direktur RSUD Depati Bahrin Bangka Yogi Yamani di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengapresiasi bantuan oksigen dari PT Timah Tbk, karena bantuan ini datang di waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien COVID-19 yang sangat tinggi, sehingga rumah sakit kesulitan untuk mendapatkan pasokan oksigen tersebut.
Baca juga: BPOM gandeng Pemkab Bangka perkuat kerja sama awasi peredaran obat
"Pada akhir Juli hingga Agustus ini, kami kesulitan untuk mendapatkan pasokan oksigen, karena terganggunya proses distribusi oksigen lantaran faktor cuaca yang membuat kapal tidak bisa masuk," ujarnya.
Menurut dia, oksigen merupakan kebutuhan vital bagi pasien COVID-19, pasalnya pasien COVID-19 yang memiliki saturasi oksigen di bawah 93 harus sudah harus mendapatkan terapi oksigen. Dalam satu hari, bahkan satu pasien COVID-19 bisa menghabiskan dua hingga tujuh tabung oksigen.
“Pasien yang dirujuk ke rumah sakit itu memiliki gejala sedang hingga kritis, kalau saturasi oksigen 93 persen, pasien harus mendapatkan terapi oksigen. Satu pasien itu kebutuhan oksigennya tergantung kondisi dan alat bantu nafas yang digunakan. Kalau menggunakan alat bantu nafas HFNC atau NRM bisa sampai 7-8 tabung per hari,” katanya.
Baca juga: Babel kerahkan 2.250 petugas lacak warga terinfeksi COVID-19
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan mengatakan PT Timah Tbk sejak pandemi COVID-19 terus konsisten untuk membantu penanganan COVID-19 di wilayah operasional perusahaan.
"Saat ini oksigen menjadi kebutuhan untuk membantu penanganan COVID-19, sehingga Perusahaan berupaya untuk membantu menyediakan ini kepada rumah sakit yang melayani dan menangani pasien COVID-19," katanya.
Ia mengatakan dalam mengatasi krisis oksigen medis ini, PT Timah Tbk menyalurkan enam ton atau 1.000 tabung berkapasitas enam meter kubik kepada delapan rumah sakit di Pulau Bangka yaitu Rumah Sakit Bakti Timah Group sebanyak 200 tabung, Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah sebanyak 100 tabung.
Baca juga: Satgas: 36,90 persen nakes Babel terima vaksin tahap III
Selanjutnya Rumah Sakit Depati Bahrin sebanyak 100 tabung, Rumah Sakit Dr Eko Maulana Ali sebanyak 100 tabung, Rumah Sakit Umum Daerah Sejiran Setason sebanyak 100 tabung, Rumah Sakit Umum Daerah Bangka Tengah sebanyak 100 tabung, Rumah Sakit Umum Daerah Bangka Selatan sebanyak 100 tabung, dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.C. Ir. Soekarno sebanyak 200 tabung.
"Semoga bantuan ini dapat membantu rumah sakit dan meringankan beban pasien COVID-19,” katanya.
Baca juga: Lokasi isolasi terpusat di Babel rawat 441 pasien COVID-19
"Bantuan dari PT Timah Tbk, seperti kita menunggu hujan di tengah kemarau. Oksigen ini bantuan hidup bagi pasien COVID-19, fungsi oksigen ini sangat vital," kata Direktur RSUD Depati Bahrin Bangka Yogi Yamani di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengapresiasi bantuan oksigen dari PT Timah Tbk, karena bantuan ini datang di waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien COVID-19 yang sangat tinggi, sehingga rumah sakit kesulitan untuk mendapatkan pasokan oksigen tersebut.
Baca juga: BPOM gandeng Pemkab Bangka perkuat kerja sama awasi peredaran obat
"Pada akhir Juli hingga Agustus ini, kami kesulitan untuk mendapatkan pasokan oksigen, karena terganggunya proses distribusi oksigen lantaran faktor cuaca yang membuat kapal tidak bisa masuk," ujarnya.
Menurut dia, oksigen merupakan kebutuhan vital bagi pasien COVID-19, pasalnya pasien COVID-19 yang memiliki saturasi oksigen di bawah 93 harus sudah harus mendapatkan terapi oksigen. Dalam satu hari, bahkan satu pasien COVID-19 bisa menghabiskan dua hingga tujuh tabung oksigen.
“Pasien yang dirujuk ke rumah sakit itu memiliki gejala sedang hingga kritis, kalau saturasi oksigen 93 persen, pasien harus mendapatkan terapi oksigen. Satu pasien itu kebutuhan oksigennya tergantung kondisi dan alat bantu nafas yang digunakan. Kalau menggunakan alat bantu nafas HFNC atau NRM bisa sampai 7-8 tabung per hari,” katanya.
Baca juga: Babel kerahkan 2.250 petugas lacak warga terinfeksi COVID-19
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan mengatakan PT Timah Tbk sejak pandemi COVID-19 terus konsisten untuk membantu penanganan COVID-19 di wilayah operasional perusahaan.
"Saat ini oksigen menjadi kebutuhan untuk membantu penanganan COVID-19, sehingga Perusahaan berupaya untuk membantu menyediakan ini kepada rumah sakit yang melayani dan menangani pasien COVID-19," katanya.
Ia mengatakan dalam mengatasi krisis oksigen medis ini, PT Timah Tbk menyalurkan enam ton atau 1.000 tabung berkapasitas enam meter kubik kepada delapan rumah sakit di Pulau Bangka yaitu Rumah Sakit Bakti Timah Group sebanyak 200 tabung, Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah sebanyak 100 tabung.
Baca juga: Satgas: 36,90 persen nakes Babel terima vaksin tahap III
Selanjutnya Rumah Sakit Depati Bahrin sebanyak 100 tabung, Rumah Sakit Dr Eko Maulana Ali sebanyak 100 tabung, Rumah Sakit Umum Daerah Sejiran Setason sebanyak 100 tabung, Rumah Sakit Umum Daerah Bangka Tengah sebanyak 100 tabung, Rumah Sakit Umum Daerah Bangka Selatan sebanyak 100 tabung, dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.C. Ir. Soekarno sebanyak 200 tabung.
"Semoga bantuan ini dapat membantu rumah sakit dan meringankan beban pasien COVID-19,” katanya.
Baca juga: Lokasi isolasi terpusat di Babel rawat 441 pasien COVID-19
Pewarta: Aprionis
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: