Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan bidang infrastruktur, PT Nusantara Infrastructure Tbk menganggarkan dana antara Rp3 triliun hingga Rp4 triliun dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan untuk akuisisi.

"Kita akan melakukan akuisisi dalam waktu dekat ini. Untuk satu tahun ke depan kita anggarkan dana Rp3 triliun hingga Rp4 triliun," ujar Direktur Utama PT Nusantara, Ramdani Basir di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, perusahaan akan semakin memperkuat posisinya sebagai perusahaan infrastruktur di Indonesia dengan masuknya Rajawali group sebagai pemegang saham baru.

"Infrastruktur tidak hanya jalan tol saja, bisa pelabuhan, pembangkit listrik dan lain-lain dan dananya pun berasal dari berbagai macam instrumen pendanaan," katanya.

Ia mengharapkan pemerintah melihat minat swasta masuk ke sektor ini sebagai sinyal positif.

"Peran serta kami dalam membangun infrastruktur di berbagai daerah merupakan bukti nyata kepemimpinan di sektor ini," ujarnya.

Direktur Coporate Affairs and Communication Perseroan, Bernadus Djonoputro mengatakan, Rajawali akan berkomitmen mendukung perusahaan ini dan semakin mengembangkan usaha Rajawali ke sektor infrastruktur.

"Sektor ini memiliki prospek besar dan peran swasta akan semakin mempercepat tumbuhnya perekonomian Indonesia," katanya.

Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur Indonesia merupakan salah satu sektor yang banyak dikeluhkan investor asing.

Saat ini, Rajawali group memiliki 23,6 persen saham perusahaan tersebut dengan membeli 3,2 miliar saham milik Infrastructure Growth Fund (IGF).

Rajawali group adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, transportasi, perkebunan, infrrastruktur, retail, dan perhotelan.(*)

KR-ZMF/S004/AR09