Masyarakat Luat Lombang kelola koridor orangutan Tapanuli
28 Agustus 2021 15:51 WIB
Kelompok Tani Satahi, Hutaimbaru, Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan mengeluarkan Peraturan Desa membangun koridor Orangutan Tapanuli di lanskap Batang Toru koridor Hutaimbaru, dengan menanami pohon bernilai ekonomis sepanjang Sungai (Aek) Kinandang di daerah itu. ANTARA/HO.
Tapsel (ANTARA) - Masyarakat Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, komitmen mengelola koridor orangutan Tapanuli sehingga keberadaan hewan yang dilindungi tersebut dapat terus terjaga.
Ketua Kelompok Tani Satahi Hutaimbat, Desa Luat Lombang, Paharuddin Simbolon di Tapanuli Selatan, Sabtu, mengatakan pemerintah desa setempat membuat dan mengesahkan peraturan desa (Perdes) untuk mengelola koridor orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis).
"Dalam Perdes nomor 212/01/7/2021, Kelompok Tani Satahi melakukan pengayaan tanaman bernilai ekonomis di sebelah kiri kanan sepanjang Sungai (aek) Kinandang," katanya.
Baca juga: Orang utan asal Sumut dilepasliarkan di Riau
Bibit pohon yang mereka tanami itu nantinya diharapkan menjadi "jembatan" bagi orangutan Tapanuli yang "terpisah" antara blok Timur dan blok Barat pada lanskap Batang Toru (Koridor Hutaimbaru) maupun sebaliknya selama ini.
Adapun bibit tanaman yang mereka tanam itu yaitu 1.200 batang bibit manggis, 800 batang durian unggul, 1000 batang bibit pinang betara persisnya di lanskap Batang Toru (koridor Hutaimbaru).
"Manggis sebagai tanaman sumbu koridor ditanam dua baris sepanjang aliran sungai, sementara durian ditanam sejajar dengan manggis sebagai penyangga koridor untuk jembatan satwa dilindungi itu ke depannya.
Disamping itu, tanaman yang ditanam dapat menjadi nilai tambah ekonomis ke depannya dan juga bermanfaat untuk menambah pakan satwa endemik orangutan Tapanuli.
"Tujuan lain dari pengelolaan koridor ini upaya menjaga keharmonisan atau menghindari konflik antara orangutan dan masyarakat. Karenanya kita akan merawat tanaman yang ditanam itu dengan baik," katanya.
Sementara Direktur Lembaga Sipirok Lestari Indonesia (LSLI) Irsan Simanjuntak, mengatakan pihaknya sangat mendukung Kelompok Tani Satahi yang konsisten dalam pengelolaan koridor orangutan Tapanuli khususnya di koridor Hitaimbaru hingga membuat sebuah peraturan desa.
"Hutan Batang Toru blok Barat dan blok Timur terpisahkan oleh jalan nasional dan Sungai Batang Toru. Dengan penanaman pohon itu diharapkan dapat menjadi jembatan bagi orangutan Tapanuli untuk melintasi blok yang terpisah," katanya.
Baca juga: COP minta pedagang satwa liar dilindungi dihukum maksimal
Baca juga: BBKSDA Sumut terima pemulangan satu individu orangutan Sumatera
Baca juga: KLHK translokasi dua individu orangutan ke Kaltim pada HUT ke-76 RI
Ketua Kelompok Tani Satahi Hutaimbat, Desa Luat Lombang, Paharuddin Simbolon di Tapanuli Selatan, Sabtu, mengatakan pemerintah desa setempat membuat dan mengesahkan peraturan desa (Perdes) untuk mengelola koridor orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis).
"Dalam Perdes nomor 212/01/7/2021, Kelompok Tani Satahi melakukan pengayaan tanaman bernilai ekonomis di sebelah kiri kanan sepanjang Sungai (aek) Kinandang," katanya.
Baca juga: Orang utan asal Sumut dilepasliarkan di Riau
Bibit pohon yang mereka tanami itu nantinya diharapkan menjadi "jembatan" bagi orangutan Tapanuli yang "terpisah" antara blok Timur dan blok Barat pada lanskap Batang Toru (Koridor Hutaimbaru) maupun sebaliknya selama ini.
Adapun bibit tanaman yang mereka tanam itu yaitu 1.200 batang bibit manggis, 800 batang durian unggul, 1000 batang bibit pinang betara persisnya di lanskap Batang Toru (koridor Hutaimbaru).
"Manggis sebagai tanaman sumbu koridor ditanam dua baris sepanjang aliran sungai, sementara durian ditanam sejajar dengan manggis sebagai penyangga koridor untuk jembatan satwa dilindungi itu ke depannya.
Disamping itu, tanaman yang ditanam dapat menjadi nilai tambah ekonomis ke depannya dan juga bermanfaat untuk menambah pakan satwa endemik orangutan Tapanuli.
"Tujuan lain dari pengelolaan koridor ini upaya menjaga keharmonisan atau menghindari konflik antara orangutan dan masyarakat. Karenanya kita akan merawat tanaman yang ditanam itu dengan baik," katanya.
Sementara Direktur Lembaga Sipirok Lestari Indonesia (LSLI) Irsan Simanjuntak, mengatakan pihaknya sangat mendukung Kelompok Tani Satahi yang konsisten dalam pengelolaan koridor orangutan Tapanuli khususnya di koridor Hitaimbaru hingga membuat sebuah peraturan desa.
"Hutan Batang Toru blok Barat dan blok Timur terpisahkan oleh jalan nasional dan Sungai Batang Toru. Dengan penanaman pohon itu diharapkan dapat menjadi jembatan bagi orangutan Tapanuli untuk melintasi blok yang terpisah," katanya.
Baca juga: COP minta pedagang satwa liar dilindungi dihukum maksimal
Baca juga: BBKSDA Sumut terima pemulangan satu individu orangutan Sumatera
Baca juga: KLHK translokasi dua individu orangutan ke Kaltim pada HUT ke-76 RI
Pewarta: Juraidi dan Kodir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: