BKKBN: Perlu terapkan tiga fungsi keluarga untuk rawat lansia
28 Agustus 2021 14:12 WIB
Tangkapan layar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo saat memberikan sambutan dalam wawancara virtual yang diselenggarakan oleh ANTARA Biro Jawa Tengah terpantau di Jakarta secara daring, Sabtu (28/8/2021). ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan masyarakat perlu menerapkan tiga fungsi keluarga saat merawat penduduk yang telah lanjut usia (lansia).
“Saya kira banyak sebetulnya yang menjadi beban produktif. Banyak hal yang bisa kita lakukan bagi kelompok tertentu, baik di desa atau di kota. Kita harus betul-betul telaten dalam menjaga orang tua,” kata Hasto, saat memberikan sambutan dalam wawancara virtual yang diselenggarakan oleh ANTARA Biro Jawa Tengah dan dipantau di Jakarta secara daring, Sabtu.
Ia menjelaskan terdapat delapan fungsi keluarga yang kemudian dibagi ke dalam tiga jenis kelompok, yakni asah, asih dan asuh.
Pada fungsi asah, dia mengatakan, keluarga perlu memberikan pengasuhan yang sesuai dengan proporsi atau minat para lansia. Pengasuhan tersebut dapat membantu lansia tetap menjalani hidup yang produktif.
“Bagaimana kita mengasuh mereka dengan proporsi yang sesuai. Misalnya bagaimana dia beribadah atau mengenal IT, bagaimana dia masih mau bersosialisasi, ini peting bagi orang tua yang masih ingin masuk ke dalam suatu kelompok,” kata dia, menjelaskan pentingnya menjaga produktivitas para lansia.
Hasto mengatakan pada fungsi asih, keluarga perlu banyak memberikan perhatian dan kasih sayang. mengingat para lansia mengalami sejumlah masalah kesehatan, seperti gangguan psikologis atau masalah reproduksi.
Fungsi asuh menekankan agar keluarga memberikan perhatian pada lansia, baik dalam aspek ekonomi ataupun perlindungan. Dia menjelaskan, dengan membantu memberi makanan bergizi juga rasa aman, kesehatan para lansia akan semakin meningkat.
Selain melakukan ketiga fungsi keluarga, Hasto juga meminta setiap keluarga untuk mengajak para lansia rajin berolahraga supaya dapat menghindari kondisi berkurangnya ketebalan tulang (osteoporosis) serta melatih otot-otot syaraf halus dan syaraf motorik agar bisa terus digerakkan.
“Cinta kasih itu penting. Ingat, orang tua adalah leluhur yang masih hidup. Maka dari itu, mari lah yang masih punya orang tua harus kita perhatikan dengan penuh cinta kasih,” ujar dia.
“Saya kira banyak sebetulnya yang menjadi beban produktif. Banyak hal yang bisa kita lakukan bagi kelompok tertentu, baik di desa atau di kota. Kita harus betul-betul telaten dalam menjaga orang tua,” kata Hasto, saat memberikan sambutan dalam wawancara virtual yang diselenggarakan oleh ANTARA Biro Jawa Tengah dan dipantau di Jakarta secara daring, Sabtu.
Ia menjelaskan terdapat delapan fungsi keluarga yang kemudian dibagi ke dalam tiga jenis kelompok, yakni asah, asih dan asuh.
Pada fungsi asah, dia mengatakan, keluarga perlu memberikan pengasuhan yang sesuai dengan proporsi atau minat para lansia. Pengasuhan tersebut dapat membantu lansia tetap menjalani hidup yang produktif.
“Bagaimana kita mengasuh mereka dengan proporsi yang sesuai. Misalnya bagaimana dia beribadah atau mengenal IT, bagaimana dia masih mau bersosialisasi, ini peting bagi orang tua yang masih ingin masuk ke dalam suatu kelompok,” kata dia, menjelaskan pentingnya menjaga produktivitas para lansia.
Hasto mengatakan pada fungsi asih, keluarga perlu banyak memberikan perhatian dan kasih sayang. mengingat para lansia mengalami sejumlah masalah kesehatan, seperti gangguan psikologis atau masalah reproduksi.
Fungsi asuh menekankan agar keluarga memberikan perhatian pada lansia, baik dalam aspek ekonomi ataupun perlindungan. Dia menjelaskan, dengan membantu memberi makanan bergizi juga rasa aman, kesehatan para lansia akan semakin meningkat.
Selain melakukan ketiga fungsi keluarga, Hasto juga meminta setiap keluarga untuk mengajak para lansia rajin berolahraga supaya dapat menghindari kondisi berkurangnya ketebalan tulang (osteoporosis) serta melatih otot-otot syaraf halus dan syaraf motorik agar bisa terus digerakkan.
“Cinta kasih itu penting. Ingat, orang tua adalah leluhur yang masih hidup. Maka dari itu, mari lah yang masih punya orang tua harus kita perhatikan dengan penuh cinta kasih,” ujar dia.
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: