Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan, mengapresiasi dan mendukung keberadaan induk usaha BUMN Ultra Mikro (BUMN UMi) yang merupakan gabungan dari tiga BUMN, yakni Bank BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM).

Ia yakin induk usaha (holding) yang memfokuskan pada pemberdayaan usaha mikro itu akan mampu menyerap tenaga kerja dengan target sebanyak 30.000.000 tenaga kerja.

"Saya mendukung langkah terobosan pembentukan Holding BUMN UMi. Ini adalah inovasi kelembagaan yang bagus sehingga berbagai potensi usaha mikro yang terserak dapat terkonsolidasi dengan baik," kata dia, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Pemerintah optimistis Holding BUMN ultra mikro makin perkuat ekosistem

Pembentukan induk usaha itu, kata dia, tujuannya adalah peningkatan daya saing sektor mikro secara nasional dan global. Menurut dia, sinergi ketiga BUMN tersebut dengan keunggulannya masing-masing diharapkan mampu memberikan daya ungkit signifikan bagi usaha mikro.

"Bank BRI memiliki daya jangkau yang sangat luas, bahkan sampai ke pelosok sehingga pelaku usaha mikro memiliki akses pendanaan yang terintegrasi dengan sektor perbankan," ujarnya.

Baca juga: Holding ultra mikro dinilai dongkrak penyaluran kredit UMKM

Pada sisi lain menurut dia, PNM memiliki Program Mekaar yang telah mampu melakukan pembinaan dan panyaluran kredit produktif. Ia menilai hal itu semakin diperkuat pula oleh keberadaan Pegadaian yang telah sedari dulu menjadi bagian integral dari masyarakat dalam mengakses kemudahan dalam pembiayaan.

"Dengan sinergi ketiga BUMN ini, kita percaya Holding BUMN UMi dapat lebih sistematis dan masif dan kemudahan dalam pembiayaan dan peningkatan pemberdayaan usaha mikro," katanya.

Baca juga: RNI: "Holding" BUMN pangan ditargetkan terbentuk September 2021

Ia mengatakan, terbentuknya BUMN UMi itu diharapkan mampu memberikan dukungan berkelanjutan dari sisi pembiayaan, pelatihan kewirausahaan, maupun strategi penjualan sehingga produk mikro berdaya saing.

Ia menilai dengan transformasi ke dalam sektor formal, usaha mikro juga semakin memberikan daya dukung optimal bagi penerimaan negara, selain jaminan kesejahteraan bagi pekerjanya dan dapat juga menuntaskan masaalah pengangguran dan kemiskinan yang saat ini masih tinggi.

"Pada era digital, BUMN UMi diharapkan mampu menjadi fasilitator dan katalisator dalam mengintegrasikan sektor mikro ke dalam pasar digital yang sedang berkembang. Diharapkan usaha mikro tidak terbatas pada daya jangkau domestik, namun juga mampu menembus pasar global," ujarnya.

Baca juga: BTPN Syariah tak khawatir dengan kehadiran Holding BUMN Ultra Mikro

Menurut dia, telah terbukti bahwa potensi usaha mikro sangat besar, namun hal itu harus dapat dikanalisasi dan dikelola dengan baik disertai adanya keberpihakan dari pemerintah.

Ia menilai, daya dukung kelembagaan tersebut yang diharapkan mampu mengakselerasi daya saing sektor mikro sehingga memberikan kontribusi signifikan dalam perekonomian nasional.

Baca juga: Holding BUMN ultra mikro akan targetkan 44 juta pengusaha ultra mikro

“Dengan adanya inisiatif pasar digital (PaDi) UMKM sebagai bagian integral dari tujuan pembentukan holding BUMN UMi ini, produk UMKM mampu menembus pasar mancanegara," katanya.

Mantan menteri Koperasi dan UKM itu yakin BUMN UMi dapat berperan sebagai lokomotif yang menciptakan ruang, peluang, dan fasilitasi pasar agar produk UMKM semakin berdaya saing.

Karena itu dia mendukung penuh terobosan kebijakan ini dalam kerangka pemberdayaan dan peningkatan daya saing UMKM.