Singapura (ANTARA News/AFP) - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Senin, tetapi analis memperingatkan bahwa keuntungan mungkin singkat karena kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang krisis utang di zona euro.

Menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) terhadap euro juga cenderung menekan harga minyak mentah turun, kata mereka.

Dalam perdagangan sore, kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari, naik 56 sen menjadi 84,32 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari naik 53 sen menjadi 86,11 dolar.

"Minyak dan dolar memiliki hubungan terbalik sehingga kita bisa melihat beberapa tekanan pada minyak jika dolar terus meningkat," kata Ong Yi Ling, analis investasi di Phillip Futures.

Dolar AS yang lebih kuat membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah dan pada gilirannya cenderung untuk memukul permintaan dan harga.

"Faktor lain akan menjadi krisis utang zona euro. Itu bisa mempengaruhi permintaan di masa mendatang untuk minyak," katanya kepada AFP.

Euro turun ke level terendah baru dua bulan dari 1,3181 dolar pada awal perdagangan Asia, tingkat terendah sejak akhir September karena para investor tetap khawatir tentang krisis utang zona euro yang memburuk.

Mata juga tertuju ke Portugal dan Spanyol di tengah spekulasi mereka mungkin perlu bailout, setelah Irlandia yang dililit utang, dikabarkan akan menerima paket 85-miliar euro dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF).
(Uu.A026/A023/P003)