Indo Premier Sekuritas yakin investasi reksadana akan makin berkembang
27 Agustus 2021 19:55 WIB
Tangkapan layar peluncuran FestiFund 2021 yang merupakan kegiatan edukasi pasar modal tahunan berkonsep festival daring yang bertujuan mengenalkan produk reksa dana sebagai alternatif investasi bagi investor baru. (ANTARA/Citro Atmoko)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moleonoto The meyakini investasi reksa dana di pasar modal akan semakin berkembang seiring dengan perekonomian nasional yang kini mulai pulih dari dampak pandemi COVID-19.
"Kami optimis ke depannya investasi di pasar modal, khususnya reksa dana, akan semakin berkembang dan menjadi pilihan masyarakat dalam berinvestasi untuk mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik lagi," ujar Moleonoto di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana saat ini telah mencapai lebih dari 5 juta orang, meningkat 63 persen dibandingkan akhir 2020 yang baru mencapai 3 juta orang.
Baca juga: Reksadana campuran berpotensi jadi pilihan absolut di masa pandemi
Adapun jumlah reksa dana di Indonesia hingga awal Agustus 2021 telah mencapai lebih dari 2.200 produk dengan nilai aktiva bersih seluruh reksa dana mencapai Rp550 triliun, dengan total 98 Manager Investasi (MI) dan 71 APERD.
Menurut Moleonoto, hal itu menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menata pengelolaan keuangan yang lebih baik dan minat berinvestasi di pasar modal semakin meningkat.
Dengan mengusung optimisme tersebut, Indo Premier Sekuritas melalui IPOTFund sebagai pelaku pasar merasa bertanggung jawab dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat Indonesia terkait pasar modal. Komitmen tersebut diwujudkan melalui FestiFund 2021.
FestiFund merupakan kegiatan edukasi pasar modal tahunan berkonsep festival daring yang bertujuan mengenalkan produk reksa dana sebagai alternatif investasi bagi investor baru yang mencari produk investasi mudah, aman, efisien, dan cocok untuk semua profil risiko dan tujuan investasi.
Rangkaian FestiFund 2021 yang disemarakkan para pakar dan pelaku reksa dana ternama, seperti Prita Ghozie, dr. Tirta Mandira Hudhi, Felicia Tjiasaka, Ligwina Hananto, Analisa Widyaningrum, Ken Handersen hingga Kristo Immanuel.
Baca juga: Makin populer, kalangan muda dominasi 80 persen investasi reksa dana
Kegiatan ini disusun secara komprehensif mulai dari perencanaan keuangan, pengenalan investasi yang disarankan bagi pemula hingga strategi investasi yang sesuai dengan preferensi masing-masing investor.
"Kami berharap acara tahunan FestiFund yang sudah memasuki tahun kedua ini semakin meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat melalui produk investasi reksa dana yang dapat dijadikan alternatif investasi maupun diversifikasi portofolio," kata Moleonoto.
Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A OJK Luthfy Zain Fuady yang hadir dalam peluncuran kegiatan tersebut juga menegaskan pentingnya peningkatan literasi dan pasar modal yang inklusif, khususnya reksa dana yang terjangkau untuk semua kalangan.
Baca juga: Manajer investasi nilai reksa dana pendapatan masih prospektif
Baca juga: Industri reksa dana diyakini tetap tumbuh positif pada 2021
"Kami optimis ke depannya investasi di pasar modal, khususnya reksa dana, akan semakin berkembang dan menjadi pilihan masyarakat dalam berinvestasi untuk mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik lagi," ujar Moleonoto di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana saat ini telah mencapai lebih dari 5 juta orang, meningkat 63 persen dibandingkan akhir 2020 yang baru mencapai 3 juta orang.
Baca juga: Reksadana campuran berpotensi jadi pilihan absolut di masa pandemi
Adapun jumlah reksa dana di Indonesia hingga awal Agustus 2021 telah mencapai lebih dari 2.200 produk dengan nilai aktiva bersih seluruh reksa dana mencapai Rp550 triliun, dengan total 98 Manager Investasi (MI) dan 71 APERD.
Menurut Moleonoto, hal itu menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menata pengelolaan keuangan yang lebih baik dan minat berinvestasi di pasar modal semakin meningkat.
Dengan mengusung optimisme tersebut, Indo Premier Sekuritas melalui IPOTFund sebagai pelaku pasar merasa bertanggung jawab dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat Indonesia terkait pasar modal. Komitmen tersebut diwujudkan melalui FestiFund 2021.
FestiFund merupakan kegiatan edukasi pasar modal tahunan berkonsep festival daring yang bertujuan mengenalkan produk reksa dana sebagai alternatif investasi bagi investor baru yang mencari produk investasi mudah, aman, efisien, dan cocok untuk semua profil risiko dan tujuan investasi.
Rangkaian FestiFund 2021 yang disemarakkan para pakar dan pelaku reksa dana ternama, seperti Prita Ghozie, dr. Tirta Mandira Hudhi, Felicia Tjiasaka, Ligwina Hananto, Analisa Widyaningrum, Ken Handersen hingga Kristo Immanuel.
Baca juga: Makin populer, kalangan muda dominasi 80 persen investasi reksa dana
Kegiatan ini disusun secara komprehensif mulai dari perencanaan keuangan, pengenalan investasi yang disarankan bagi pemula hingga strategi investasi yang sesuai dengan preferensi masing-masing investor.
"Kami berharap acara tahunan FestiFund yang sudah memasuki tahun kedua ini semakin meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat melalui produk investasi reksa dana yang dapat dijadikan alternatif investasi maupun diversifikasi portofolio," kata Moleonoto.
Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A OJK Luthfy Zain Fuady yang hadir dalam peluncuran kegiatan tersebut juga menegaskan pentingnya peningkatan literasi dan pasar modal yang inklusif, khususnya reksa dana yang terjangkau untuk semua kalangan.
Baca juga: Manajer investasi nilai reksa dana pendapatan masih prospektif
Baca juga: Industri reksa dana diyakini tetap tumbuh positif pada 2021
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021
Tags: