Jakarta (ANTARA) -
Polda Metro Jaya melarang masyarakat untuk menggelar nonton bareng (nobar) laga perdana Liga 1 Indonesia antara Bali United melawan Persik Kediri pada Jumat (27/8) karena berpotensi memicu kerumunan.

"Tidak ada nobar. Jangan berandai-andai, tidak boleh ada kerumunan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis.

Yusri juga mengingatkan kepada para suporter tidak membuat acara yang melanggar kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan berdampak negatif pada tim kesayangan mereka.

"Harapan kami tolong semuanya suporternya bisa lebih mengerti, tidak menjadikan satu euforia-euforia yang bisa mengganggu ketertiban masyarakat karena ini masa pandemi COVID-19. Jangan sampai nanti berakibat ke kesebelasannya masing-masing," tambahnya.
Sesuai dengan kesepakatan antara Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan pihak terkait maka laga akan berlangsung dengan protokol kesehatan ketat dan tanpa penonton.

Baca juga: PSSI audiensi dengan Polda Metro bahas persiapan gelar Liga 1
Total hanya 229 orang yang terdiri dari pemain dan ofisial tim serta pihak berkepentingan yang diperkenankan memasuki stadion.

"Penonton ditiadakan, hanya 229 pemain dan ofisial, dengan persyaratan semuanya sudah vaksin kedua dan tes antigen," kata Yusri.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo akhirnya memberikan izin penyelenggaraan kompetisi sepak bola Liga 1 2021-2021 yang dijadwalkan berlangsung mulai 27 Agustus 2021, namun pertandingan digelar dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Izin tersebut diserahkan Kapolri kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin.

"Mendasari hasil asesmen dan evaluasi penerapan PPKM, kami sepakat untuk memberikan persetujuan terkait perizinan penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2, namun tetap harus melaksanakan protokol kesehatan ketat," kata Sigit.

Baca juga: 341 personel gabungan amankan laga perdana Liga 1 di GBK
Sigit menyebutkan, terbitnya izin ini melalui proses yang panjang, dengan beberapa kali rapat koordinasi bersama PSSI, Kemenpora dan para tim liga karena situasi Indonesia masih menghadapi pandemi COVID-19.