Moskow (ANTARA) - Rusia belum menentukan posisinya terhadap Taliban dan akan melihat bagaimana mereka bertindak terhadap warga Afghanistan dan diplomat Rusia, kata juru bicara Presiden Vladimir Putin.
"Kami berpikir bahwa dominasi Taliban, kebangkitan de facto Taliban di Afghanistan dan mereka mengambil alih sebagian besar negara di bawah kendali mereka adalah proses yang telah dicapai secara de facto," kata Dmitry Peskov dalam sebuah pengarahan, pada Kamis.
Dia mengatakan Moskow sekarang ingin melihat bagaimana tindakan itu akan diterjemahkan ke dalam situasi keamanan bagi rakyat Afghanistan dan diplomat Rusia di negara itu.
Moskow tertarik pada perdamaian dan stabilitas di Afghanistan dan kemungkinan akan melanjutkan kontak dengan Washington mengenai masalah yang muncul di sana, ujar Peskov.
"Situasinya tentu membutuhkan pertukaran pendapat, pertukaran informasi, jadi, tentu saja, sangat mungkin kontak seperti itu akan berlanjut," kata Peskov.
Empat pesawat militer Rusia mengevakuasi warga Rusia dan warga negara lainnya dari Kabul pada Rabu (25/8) atas perintah Presiden Vladimir Putin, saat Moskow mengadakan latihan militer yang melibatkan pasukan tanknya di negara tetangga Tajikistan.
Sementara itu, Tajikistan, sekutu Rusia dan tetangga Afghanistan di utara, pekan ini memperingatkan tidak akan mengakui pemerintah Taliban yang eksklusif.
Sumber: Reuters
Baca juga: Putin: Kami tak mau ekstremis Afghanistan ada di Rusia
Baca juga: Putin dan Erdogan sepakat perkuat koordinasi masalah Afghanistan
Rusia akan kaji tindakan Taliban sebelum putuskan pengakuan
26 Agustus 2021 21:31 WIB
Arsip - Anggota kantor politik Taliban Abdul Latif Mansoor (kanan), Shahabuddin Delawar (tengah) dan Suhail Shaheen tiba untuk konferensi pers di Moskow, Rusia, Juli 2021. (ANTARA/Reuters)
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: