"Hari ini kita semua harus membantu petani karena harga cabai sedang anjlok. Saya minta kawan-kawan ASN beli cabai dari petani ramai-ramai, untuk membantu mereka," katanya di Semarang, Kamis.
Menurut Ganjar, aksi pengerahan ASN untuk membeli produk pertanian saat harga anjlok itu sudah sering dilakukan di Jateng, bahkan kalangan ASN di Jateng sudah terbiasa dengan hal tersebut.
Baca juga: Kementan sebut produksi cabai surplus 4.439 ton
Kendati demikian, Ganjar menilai harus ada tindakan jangka panjang agar kejadian serupa tak berlarut sehingga meminta semua pihak termasuk Bank Indonesia membantu.
"Di sini saya lihat ada dari BI, saya harap BI juga bisa membantu mengatasi persoalan ini sebab bicara soal komoditas pertanian, banyak makelarnya yang mengambil untung terlalu banyak, ini yang harus diatasi," ujarnya.
Selain petani, Ganjar juga mengatakan telah menyiapkan berbagai program untuk membantu berbagai pihak yang terdampak pandemi di antaranya pelaku UMKM, industri kecil maupun besar hingga penanganan untuk anak yatim.
Baca juga: Bupati Bogor upaya tingkatkan produktivitas cabai di 59 hektare lahan
Harga cabai rawit di tingkat petani di sejumlah daerah di Jawa Tengah dalam satu bulan terakhir anjlok sehingga petani terancam merugi.
Pada bulan Juli lalu harga cabai rawit mencapai Rp40.000 per kilogram, namun berangsur turun, sekarang harga di tingkat petani hanya Rp5.500 hingga Rp7.000 per kilogram.