Pemkot Jakpus masih asesmen kelayakan sekolah untuk PTM
26 Agustus 2021 17:36 WIB
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (25/8/2021). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membuka sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Senin 30 Agustus 2021. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat masih melakukan asesmen kelayakan terhadap sekolah untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada jenjang SD, SMP dan SMA mulai pekan depan.
Kepala Suku Dinas Pendidikan II Jakarta Pusat Uripasih menyampaikan pihaknya masih melakukan penilaian dan evaluasi (assement) di sekolah-sekolah yang akan melaksanakan PTM.
"Kita masih persiapan, masih mengisi asesmen. Mudah-mudahan kalau semua lengkap nanti kita cek lagi. Kalau sudah lengkap, nanti akan diumumkan Dinas Pendidikan, sekolah mana yang lolos untuk PTM," kata Uripasih di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa proses asesmen untuk persiapan PTM terbatas tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, yakni sekolah dipastikan kelengkapan terkait sarana dan prasarana.
Baca juga: Anies bolehkan PTM dengan prokes di masa PPKM Level 3
Selain itu, para siswa dan guru yang terlibat dalam PTM pun harus sudah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.
Pelaksanaan PTM juga memerlukan izin orang tua murid, sehingga pihaknya meminta kepada para guru sekolah untuk melakukan rapat koordinasi secara virtual dengan para orang tua murid.
"Kita minta untuk adakan sosialisasi lewat 'zoom' ke orangtua, sampaikan kalo DKI sudah level 3, sudah siap lengkap, guru sudah vaksin, semua jaga jarak. Kalau sudah disampaikan, pasti orang tua mengizinkan," kata Uripasih.
Berdasarkan data, masih ada 1.482 pelajar di wilayah Sudin Pendidikan II Jakarta Pusat yang belum mendapat suntikan vaksin, baik karena memiliki komorbid, penyintas dan kondisi medis tertentu.
Baca juga: PTM saat PPKM setelah guru dan siswa sudah divaksin
Artinya, masih ada 3,6 persen dari total 41 ribu pelajar yang belum divaksin. Vaksinasi untuk seluruh pelajar di Sudin Pendidikan II Jakarta Pusat ditargetkan mencapai 100 persen hingga akhir September mendatang.
Kepala Suku Dinas Pendidikan II Jakarta Pusat Uripasih menyampaikan pihaknya masih melakukan penilaian dan evaluasi (assement) di sekolah-sekolah yang akan melaksanakan PTM.
"Kita masih persiapan, masih mengisi asesmen. Mudah-mudahan kalau semua lengkap nanti kita cek lagi. Kalau sudah lengkap, nanti akan diumumkan Dinas Pendidikan, sekolah mana yang lolos untuk PTM," kata Uripasih di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa proses asesmen untuk persiapan PTM terbatas tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, yakni sekolah dipastikan kelengkapan terkait sarana dan prasarana.
Baca juga: Anies bolehkan PTM dengan prokes di masa PPKM Level 3
Selain itu, para siswa dan guru yang terlibat dalam PTM pun harus sudah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.
Pelaksanaan PTM juga memerlukan izin orang tua murid, sehingga pihaknya meminta kepada para guru sekolah untuk melakukan rapat koordinasi secara virtual dengan para orang tua murid.
"Kita minta untuk adakan sosialisasi lewat 'zoom' ke orangtua, sampaikan kalo DKI sudah level 3, sudah siap lengkap, guru sudah vaksin, semua jaga jarak. Kalau sudah disampaikan, pasti orang tua mengizinkan," kata Uripasih.
Berdasarkan data, masih ada 1.482 pelajar di wilayah Sudin Pendidikan II Jakarta Pusat yang belum mendapat suntikan vaksin, baik karena memiliki komorbid, penyintas dan kondisi medis tertentu.
Baca juga: PTM saat PPKM setelah guru dan siswa sudah divaksin
Artinya, masih ada 3,6 persen dari total 41 ribu pelajar yang belum divaksin. Vaksinasi untuk seluruh pelajar di Sudin Pendidikan II Jakarta Pusat ditargetkan mencapai 100 persen hingga akhir September mendatang.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: