Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat masih melakukan asesmen kelayakan terhadap sekolah untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada jenjang SD, SMP dan SMA mulai pekan depan.

Kepala Suku Dinas Pendidikan II Jakarta Pusat Uripasih menyampaikan pihaknya masih melakukan penilaian dan evaluasi (assement) di sekolah-sekolah yang akan melaksanakan PTM.

"Kita masih persiapan, masih mengisi asesmen. Mudah-mudahan kalau semua lengkap nanti kita cek lagi. Kalau sudah lengkap, nanti akan diumumkan Dinas Pendidikan, sekolah mana yang lolos untuk PTM," kata Uripasih di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa proses asesmen untuk persiapan PTM terbatas tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, yakni sekolah dipastikan kelengkapan terkait sarana dan prasarana.

Baca juga: Anies bolehkan PTM dengan prokes di masa PPKM Level 3

Selain itu, para siswa dan guru yang terlibat dalam PTM pun harus sudah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.

Pelaksanaan PTM juga memerlukan izin orang tua murid, sehingga pihaknya meminta kepada para guru sekolah untuk melakukan rapat koordinasi secara virtual dengan para orang tua murid.

"Kita minta untuk adakan sosialisasi lewat 'zoom' ke orangtua, sampaikan kalo DKI sudah level 3, sudah siap lengkap, guru sudah vaksin, semua jaga jarak. Kalau sudah disampaikan, pasti orang tua mengizinkan," kata Uripasih.

Berdasarkan data, masih ada 1.482 pelajar di wilayah Sudin Pendidikan II Jakarta Pusat yang belum mendapat suntikan vaksin, baik karena memiliki komorbid, penyintas dan kondisi medis tertentu.

Baca juga: PTM saat PPKM setelah guru dan siswa sudah divaksin

Artinya, masih ada 3,6 persen dari total 41 ribu pelajar yang belum divaksin. Vaksinasi untuk seluruh pelajar di Sudin Pendidikan II Jakarta Pusat ditargetkan mencapai 100 persen hingga akhir September mendatang.