Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa mengatakan pada Jumat akan membicarakan kesepakatan baru yang akan membawa komunitas ASEAN berkontribusi di tingkat global pada 2011.
"Deklarasi 'Komunitas ASEAN dalam Negara-negara Komunitas Global' akan dibicarakan dalam temu puncak ASEAN yang akan diadakan di Indonesia pada 2011," kata Menlu dalam acara dialog kebijakan luar negeri mengenai "Peran Indonesia dalam ASEAN dan Dunia" di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan deklarasi itu merupakan lanjutan dari fungsi Komunitas ASEAN, yang disetujui pada temu puncak ASEAN di Bali pada 2003, dengan ditandatanganinya deklarasi Bali Concord II.
"Ini merupakan kerangka lanjutan Komunitas ASEAN guna mengkontribusi pada isu-isu dunia, tidak hanya terfokus pada masalah regional," kata Menlu, dihadapan banyak duta besar dari negara sahabat dan kalangan akademisi.
Menlu menjelaskan bahwa kerangka lanjutan itu guna menyiapkan kawasan supaya tidak stagnan paska pencapaian komunitas ASEAN yang jatuh pada 2015.
"Kita tidak bisa hanya mengurus dan mengatur pembangunan komunitas kawasan dengan sendirinya, kita harus melakukan lebih banyak hubungan eksternal di luar kawasan," katanya.
Sejalan dengan rencana ini, lanjutnya, ASEAN dapat membahas isu global yang kohesif lebih mendalam, seperti perubahan iklim, perlucutan senjata, MDGs dan pembangunan.
Ia memaparkan perubahan tersebut merupakan evolusi ASEAN yang alami paska 2015, yang diharapkan kawasan sudah menjadi lebih kompak dan sejahtera.
Komunitas ASEAN didirikan berdasarkan tiga pilar kerja sama: politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya. Tujuannya ialah mengokohkan komunitas kawasan pada 2015 dengan memastikan kesinambungan perdamaian, stabilitas dan kesejateraan.
Semula giliran Brunei Darussalam menjabat sebagai pemimpin ASEAN pada tahun ini, dan Indonesia pada 2013. Namun, Brunei Darussalam bertukar urutan karena Indonesia akan mengetuai APEC pada 2013. (IFB/K004)
Menlu RI: Peran Komunitas Asean Akan Ditingkatkan Secara Global
27 November 2010 01:56 WIB
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: