Banjir Venezuela barat, Korban tewas bertambah jadi 20
26 Agustus 2021 10:14 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan menterinya menjamin persediaan bahan bakar untuk menyelamatan korban banjir dan longsor yang menimpa negaranya. ANTARA FOTO/Miraflores Palace/Handout via REUTERS/HP/djo (via REUTERS/HANDOUT)
San Cristobal (ANTARA) - Sedikitnya 20 orang tewas di negara bagian Merida, Venezuela barat, akibat hujan lebat dan banjir yang menyebabkan tanah longsor dan sungai meluap.
Dalam siaran TV pemerintah Venezuela pada Rabu (25/8), seorang pejabat Partai Sosialis yang berkuasa di Merida mengumumkan bahwa jumlah korban tewas bertambah dan mengatakan pihak berwenang sedang bekerja untuk memulihkan layanan telepon di beberapa daerah.
Gubernur negara bagian Merida, Ramon Guevara, sebelumnya mengatakan bahwa lebih dari 1.200 rumah telah hancur dan 17 orang masih dinyatakan hilang saat para petugas penyelamat terus berupaya mencari di reruntuhan.
"Mari kita coba untuk tidak menjadikan masalah ini politis atau ideologis. Mari kita semua mencari solusi untuk masalah ini," kata Guevara, yang adalah anggota partai oposisi Aksi Demokratik.
Baca juga: 21 Orang Tewas Disapu Banjir dan Longsor
Gambar-gambar yang diunggah di media sosial menunjukkan mobil-mobil tersapu di jalan-jalan, gedung-gedung dan tempat bisnis dipenuhi lumpur, dan tanah longsor yang meninggalkan batu-batu besar berserakan di jalan.
Beberapa kota di daerah yang terkena dampak -- termasuk Tovar, Bailadores, Zea dan Santa Cruz de Mora -- mengalami listrik mati karena banjir merusak trafo listrik, kata Guevara.
Baik pemerintah negara bagian maupun kotamadya tidak memiliki sumber daya untuk membantu area-area yang terkena dampak, katanya.
Namun, Guevara telah menugaskan spesialis infrastruktur untuk bekerja dengan Caracas dalam memperbaiki bangunan dan jalan.
Presiden Nicolas Maduro pada Selasa (24/8) mengatakan Menteri Perminyakan Venezuela Tareck El Aissami telah menjamin ketersediaan bahan bakar untuk upaya penyelamatan.
Menteri Dalam Negeri Venezuela Remigio Ceballos pada Rabu mengatakan bahwa setidaknya 54.543 orang di 87 kota telah terkena dampak banjir selain jalan dan jembatan yang rusak.
Ceballos mengatakan sejumlah negara bagian yang masih dalam keadaan darurat adalah Merida, Tachira, Zulia, Apure, Amazonas, Bolivar, Delta Amacuro, Monagas dan Aragua.
Sejauh ini 80 petugas pemadam kebakaran dan 60 petugas perlindungan sipil dari Merida telah dikerahkan untuk operasi darurat selain anggota angkatan bersenjata yang ditempatkan di daerah tersebut.
Guevara menginstruksikan para pejabat untuk mengatur pos pengumpulan bantuan kemanusiaan di pusat kota Merida di mana mereka menerima sumbangan berupa air, makanan yang tidak mudah rusak, pakaian dan selimut.
Guevara juga mengerahkan petugas kesehatan ke tempat-tempat yang paling parah terkena dampaknya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Peru serukan gerakan kawasan untuk cegah "banjir darah" di Venezuela
Dalam siaran TV pemerintah Venezuela pada Rabu (25/8), seorang pejabat Partai Sosialis yang berkuasa di Merida mengumumkan bahwa jumlah korban tewas bertambah dan mengatakan pihak berwenang sedang bekerja untuk memulihkan layanan telepon di beberapa daerah.
Gubernur negara bagian Merida, Ramon Guevara, sebelumnya mengatakan bahwa lebih dari 1.200 rumah telah hancur dan 17 orang masih dinyatakan hilang saat para petugas penyelamat terus berupaya mencari di reruntuhan.
"Mari kita coba untuk tidak menjadikan masalah ini politis atau ideologis. Mari kita semua mencari solusi untuk masalah ini," kata Guevara, yang adalah anggota partai oposisi Aksi Demokratik.
Baca juga: 21 Orang Tewas Disapu Banjir dan Longsor
Gambar-gambar yang diunggah di media sosial menunjukkan mobil-mobil tersapu di jalan-jalan, gedung-gedung dan tempat bisnis dipenuhi lumpur, dan tanah longsor yang meninggalkan batu-batu besar berserakan di jalan.
Beberapa kota di daerah yang terkena dampak -- termasuk Tovar, Bailadores, Zea dan Santa Cruz de Mora -- mengalami listrik mati karena banjir merusak trafo listrik, kata Guevara.
Baik pemerintah negara bagian maupun kotamadya tidak memiliki sumber daya untuk membantu area-area yang terkena dampak, katanya.
Namun, Guevara telah menugaskan spesialis infrastruktur untuk bekerja dengan Caracas dalam memperbaiki bangunan dan jalan.
Presiden Nicolas Maduro pada Selasa (24/8) mengatakan Menteri Perminyakan Venezuela Tareck El Aissami telah menjamin ketersediaan bahan bakar untuk upaya penyelamatan.
Menteri Dalam Negeri Venezuela Remigio Ceballos pada Rabu mengatakan bahwa setidaknya 54.543 orang di 87 kota telah terkena dampak banjir selain jalan dan jembatan yang rusak.
Ceballos mengatakan sejumlah negara bagian yang masih dalam keadaan darurat adalah Merida, Tachira, Zulia, Apure, Amazonas, Bolivar, Delta Amacuro, Monagas dan Aragua.
Sejauh ini 80 petugas pemadam kebakaran dan 60 petugas perlindungan sipil dari Merida telah dikerahkan untuk operasi darurat selain anggota angkatan bersenjata yang ditempatkan di daerah tersebut.
Guevara menginstruksikan para pejabat untuk mengatur pos pengumpulan bantuan kemanusiaan di pusat kota Merida di mana mereka menerima sumbangan berupa air, makanan yang tidak mudah rusak, pakaian dan selimut.
Guevara juga mengerahkan petugas kesehatan ke tempat-tempat yang paling parah terkena dampaknya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Peru serukan gerakan kawasan untuk cegah "banjir darah" di Venezuela
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: