Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan kinerja manufaktur global berhasil tumbuh positif selama 13 bulan berturut-turut dengan Purchasing Managers' Index (PMI) pada Juli 2021 masih ekspansif dan stabil di level 55,4.
"Di berbagai negara mitra dagang Indonesia masih menunjukkan ekspansi PMI yang cukup kuat," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi Agustus 2021 secara daring di Jakarta, Rabu.
Meski demikian, ia mengungkapkan PMI Manufaktur India sempat mengalami penurunan pada Mei dan Juni 2021 akibat COVID-19 varian Delta, namun berhasil kembali meningkat pada bulan Juli 2021 di level 55,3.
Sedangkan PMI Manufaktur negara-negara mitra dagang Indonesia lainnya relatif masih bertahan di level atas, meskipun China sudah mulai datar.
Baca juga: Menperin optimistis PMI Manufaktur turun bersifat temporer
Di ASEAN, Sri Mulyani menuturkan varian Delta mulai masuk pada akhir bulan Juni 2021 dan Juli 2021 yang telah menyebabkan pembalikan perbaikan kinerja PMI Manufaktur.
"Yang terlihat nyata adalah Malaysia yaitu yang menunjukkan penurunan tajam," ujar Sri Mulyani.
Begitu pula, lanjut dia, PMI Indonesia yang mengalami penurunan PMI pada bulan Juli 2021 dan Vietnam pada Juni 2021.
Hal tersebut pun menggambarkan betapa varian Delta berpengaruh sangat besar terhadap kegiatan ekonomi, termasuk sektor manufaktur.
Sri Mulyani menjelaskan PMI Manufaktur beberapa negara seperti Filipina dan Singapura relatif masih bisa bertahan di level 50 meski terdapat penyebaran COVID-19 varian Delta.
"Dalam dinamika inilah kita melihat bahwa di satu sisi ada pemulihan dan di sisi lain masih ada ancaman," ujar Sri Mulyani.
Baca juga: Kemenkeu: PMI Manufaktur RI turun pada Juli, terimbas kebijakan PPKM
Sri Mulyani sebut kinerja manufaktur global positif 13 bulan beruntun
25 Agustus 2021 18:30 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. ANTARA/HO-Kemenkeu-Firman/pri.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: