Surabaya (ANTARA News) - Status "Awas" (level IV) Gunung Bromo akan dipertahankan selama tiga hari ke depan, meskipun aktivitas vulkanik gunung api berketinggian 2.329 meter dari permukaan air laut itu mengalami penurunan.
"Kami mendapat laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) status awas Bromo dipertahankan sampai tiga hari ke depan," kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, aktivitas Gunung Bromo mengalami penurunan. Secara visual, asap yang keluar dari kawah berwarna putih dan tidak lagi cokelat seperti dua hari sebelumnya.
Meskipun demikian, dia tetap mengingatkan masyarakat sekitar untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya karena sewaktu-waktu letusan Gunung Bromo bersifat eksplosif.
Soekarwo telah memberikan kepercayaan penuh kepada Bupati Probolinggo, Hasan Aminuddin, sebagai penanggung jawab menangani masyarakat sekitar Gunung Bromo.
Ia juga menunjuk kepala Polres Probolinggo dan komandan Kodim setempat sebagai ketua tim penanganan pengungsian.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim telah menyiagakan sedikitnya 500 orang tenaga sukarelawan untuk membantu proses evakuasi.
"Kami juga siap mengeluarkan dana bencana yang jumlahnya mencapai Rp50 miliar dalam APBD," kata Gubernur menambahkan.
Menurut rencana, Kepala PVMBG, Surono, akan memaparkan perkembangan aktivitas Gunung Bromo di depan Wakil Presiden Boediono.
Wapres dijadwalkan membuka Kongres II Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Surabaya, Jumat (26/11).
Gunung api yang berada di wilayah perbatasan tiga kabupaten, Pasuruan, Probolinggo, dan Malang itu, berstatus awas sejak Selasa (23/11) pukul 15.40 WIB setelah terjadi gempa tremor secara terus-menerus dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dan mengeluarkan asap putih setinggi 300-400 meter.
(T.M038/P003)
Status Awas Bromo Dipertahankan Tiga Hari
25 November 2010 18:20 WIB
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Tags: