Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menyatakan bahwa budi daya porang yang menjanjikan butuh dukungan berbagai pihak untuk membangun ketahanan pangan nasional.

"Seluruh 'stakeholder' harus berkumpul untuk membangun ketahanan pangan nasional salah satunya melalui budi daya porang, saya yakin ini akan berhasil," kata Gus Jazil, sapaan Jazilul Fawaid, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan porang menjadi komoditas menjanjikan untuk meningkatkan indeks petani yang dalam pengelolaannya harus diiringi dengan sinergi dan dukungan yang baik dari dunia usaha, industri, dan pemerintah.

Dewan Pembina Himpunan Petani dan Pengusaha Porang Nusantara (Hippora) itu mengatakan para petani porang perlu mendapatkan dukungan para pengusaha yang tergabung dalam asosiasi industri porang. Hal tersebut diperlukan untuk menjaga harga bibit dan stabilitas harga saat panen.

Baca juga: Wakil Ketua MPR ajak guru jadikan para santri gemar membaca

Menurutnya, dukungan modal maupun dukungan pemerintah sangat penting bagi para petani porang.

Selain itu, Gus Jazil melihat tingginya permintaan porang sebagai komoditi ekspor yang diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

"Data pada tahun 2020 saja, nilai ekspor porang Indonesia mencapai hampir Rp1 triliun atau tepatnya Rp923,6 miliar. Ini tentu sangat menjanjikan," tutur Gus Jazil.

Gus Jazil menjelaskan selama ini porang belum menjadi komoditas yang populer ditanam di Indonesia, seperti halnya padi, jagung, dan berbagai komoditi pertanian lainnya.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Pandemi jadi bagian ujian ketauhidan

Oleh karena itu, dia menekankan bahwa keterlibatan berbagai pihak, terutama Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Perhutani, dan berbagai pihak lainnya sangat dibutuhkan.

"Ini PR (pekerjaan rumah) bagi Kementerian Pertanian untuk membuat porang bisa ditanam di lahan persawahan, seperti menanam padi. Butuh dorongan dan dukungan KLHK, dan Perhutani karena kita punya cukup luas lahan hutan yang belum termanfaatkan dengan baik," ujar Gus Jazil.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke salah satu pabrik pengolahan porang di Madiun, Jawa Timur, pada hari Kamis (19/8).

Baca juga: Gus Jazil: Keluarga Akidi Tio tak perlu jadi tersangka

Dalam pernyataan terbarunya di Istana Negara pada hari Rabu (25/8), Presiden Jokowi menyebut porang sebagai komoditas yang menjanjikan.

"Saya melihat di lapangan porang betul-betul menjanjikan, pasarnya sangat besar tapi saya titip agar komoditas porang didorong agar bisa sampai menghasilkan barang jadi," kata Presiden Jokowi.