Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan mengatakan, perubahan iklim yang terus terjadi di dunia ini dapat berpotensi mengakibatkan kelangkaan pangan di berbagai bagian belahan bumi termasuk di Indonesia.

"Pada tahun 2011 atau 2012, akibat perubahan iklim, diperkirakan akan terjadi kelangkaan pangan," kata Zulkifli Hasan saat membuka Konferensi Nasional Riset Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen PPM di Jakarta, Kamis.

Untuk itu, ujar Menhut, masyarakat dunia saat ini memusatkan perhatian dan kepedulian mereka terhadap kelestarian hutan hujan tropis, termasuk yang berada di Indonesia.

Ia mengingatkan, Indonesia memiliki wilayah hutan hujan tropis seluas sekitar 120 juta hektar atau ketiga terbesar di dunia, setelah Brazil dan Zaire.

Zulkifli juga mengemukakan, Menteri Kehutanan saat ini berbeda dengan Menteri Kehutanan sebelumnya karena pada saat ini pihaknya tidak lagi memberikan izin pengelolaan kawasan hutan primer dan lahan gambut yang baru.

Sedangkan izin pengelolaan yang lama akan tetap diberlakukan untuk memberikan kepastian hukum bagi para pengusaha.

Menhut juga memaparkan, berbagai tekanan terhadap sektor kehutanan pada saat ini sangat besar, antara lain dalam bentuk tindak pidana kehutanan, eksploitasi berlebihan, mismanajemen industri, dan konversi penggunaan hutan.

"Itu semua meningkatkan deforestasi yang merupakan faktor meningkatnya emisi gas rumah kaca," kata Zulkifli Hasan.

Ia menegaskan, perubahan iklim itu bukanlah sesuatu yang mengada-ada tetapi benar-benar ada dan terjadi di beragam negara.

Sejumlah negara yang telah mengalami dampak perubahan iklim yang parah, ujar dia, antara lain di Rusia yang mengalami peningkatan suhu panas yang berlebihan dan di Pakistan yang mengalami curah hujan yang sangat deras. "Perubahan iklim bukan sekadar isu, tetapi fakta yang kita hadapi pada saat ini dan masa mendatang," katanya.

Sebelumnya, survey yang dilakukan oleh BBC News pada publik Inggris menemukan bahwa terjadi peningkatan skeptisisme terhadap fenomena pemanasan global, yakni persentase dari mereka yang percaya akan fenomena tersebut menurun dari 83 persen pada November 2009 menjadi 75 persen pada Februari 2010.

Sedangkan laporan organisasi think-tank AS yang berbasis di Washington DC, Pew Research Center pada 2009 menyebutkan, 84 persen ilmuwan percaya bahwa bumi menjadi semakin memanas karena aktivitas manusia sedangkan hanya 49 persen publik AS yang mempercayai hal tersebut.
(ANT/A024)