Presiden minta tim pengendali inflasi jaga stok dan stabilitas harga
25 Agustus 2021 11:15 WIB
Presiden Joko Widodo dalam peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2021 di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, (25/8/2021). ANTARA/HO-Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden/pri.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga barang, terutama kebutuhan pokok.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam peresmian pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, sebagaimana disaksikan melalui tayangan langsung kanal Youtube Sekretariat Presiden.
"Dalam kesempatan ini saya ingin menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian TPIP dan juga TPID. Jaga terus ketersediaan stok dan stabilitas harga barang-barang utamanya barang-barang kebutuhan pokok," ujar Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan dalam kondisi daya beli masyarakat yang menurun, stabilitas harga bahan-bahan pangan sangat penting bagi rakyat.
Baca juga: Presiden Jokowi: Atur keseimbangan kesehatan dan ekonomi kuartal III
Oleh sebab itu Kepala Negara meminta agar hambatan yang ada dapat diselesaikan, baik kendala di sisi produksi maupun distribusi.
"Tiap kota harus cek, lihat lapangan bagaimana, apakah ada kendala produksi, apakah ada kendala distribusi," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan pada kuartal II 2021 Indonesia mampu tumbuh 7,07 persen year on year (yoy), dengan inflasi terkendali di angka 1,52 persen yoy, atau jauh di bawah target 2021 yaitu 3 persen.
Tetapi Presiden Jokowi mengingatkan inflasi yang rendah juga bisa menjadi hal yang tidak menggembirakan, karena bisa mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas.
Baca juga: Gubernur BI: Inflasi terjaga rendah di hampir seluruh daerah
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam peresmian pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, sebagaimana disaksikan melalui tayangan langsung kanal Youtube Sekretariat Presiden.
"Dalam kesempatan ini saya ingin menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian TPIP dan juga TPID. Jaga terus ketersediaan stok dan stabilitas harga barang-barang utamanya barang-barang kebutuhan pokok," ujar Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan dalam kondisi daya beli masyarakat yang menurun, stabilitas harga bahan-bahan pangan sangat penting bagi rakyat.
Baca juga: Presiden Jokowi: Atur keseimbangan kesehatan dan ekonomi kuartal III
Oleh sebab itu Kepala Negara meminta agar hambatan yang ada dapat diselesaikan, baik kendala di sisi produksi maupun distribusi.
"Tiap kota harus cek, lihat lapangan bagaimana, apakah ada kendala produksi, apakah ada kendala distribusi," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan pada kuartal II 2021 Indonesia mampu tumbuh 7,07 persen year on year (yoy), dengan inflasi terkendali di angka 1,52 persen yoy, atau jauh di bawah target 2021 yaitu 3 persen.
Tetapi Presiden Jokowi mengingatkan inflasi yang rendah juga bisa menjadi hal yang tidak menggembirakan, karena bisa mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas.
Baca juga: Gubernur BI: Inflasi terjaga rendah di hampir seluruh daerah
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: