Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar jajarannya tetap waspada dengan mampu mengatur rem dan gas sehingga keseimbangan aspek kesehatan dan ekonomi terjaga pada kuartal III 2021.

Presiden Jokowi saat membuka Rakornas Pengendalian Inflasi 2021 dari Istana Negara, Jakarta, Rabu, mengatakan perekonomian domestik memang membaik di kuartal II 2021 dengan pertumbuhan hingga 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy), dan terjaganya laju inflasi di 1,52 persen (yoy).

“Tapi tetap kita harus menjaga kewaspadaan,” ujar Presiden Jokowi.

Pada kuartal III (Juli-September 2021), lanjut Presiden, pemerintah harus tetap mengoptimalkan pengendalian penularan COVID-19 dan melindungi kesehatan masyarakat, terutama masyarakat kelompok rentan.

“Di kuartal III-2021 kita juga harus waspada tetap hati-hati, kita juga harus mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, mengatur rem dan gas,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden meminta jajarannya untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong permintaan domestik untuk menggerakkan mesin-mesin pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan waspadai kondisi ekonomi di kuartal III 2021

Sementara itu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam laporannya mengatakan laju inflasi terjaga rendah hampir seluruh daerah. Adapun secara nasional inflasi terjaga di 1,52 persen (yoy) per Juli 2021.

Jika melihat target inflasi pemerintah, laju perkembangan harga barang hingga Juli masih di bawah target yakni sebesar tiga persen.

Sedangkan Bank Sentral menjangkar inflasi tahunan berada di tiga persen plus minus satu persen, atau 2-4 persen.

“Kami perkirakan inflasi pada 2021 dan 2022 akan terjaga di kisaran sasaran 3 persen plus minus 1 persen,” kata Perry Warjiyo.

Meski demikian, kata Perry Warjiyo, ada potensi kenaikan inflasi yang patut diwaspadai pada 2022 karena kenaikan permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas dunia.

Dalam pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi tersebut, turut hadir di Istana Negara antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.

Pembukaan rakornas digelar secara terbatas di Istana Negara dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, dan juga digelar secara virtual ke berbagai daerah.

Baca juga: Gubernur BI: Inflasi terjaga rendah di hampir seluruh daerah