Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) melepasliarkan 206 tukik penyu lekang dengan nama ilmiah Lepidochelys olivacea ke habitat mereka di Pantai Sodong, Cilacap, Jawa Tengah.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengatakan program konservasi penyu merupakan komitmen Pertamina dalam pelestarian lingkungan di wilayah operasi perseroan.

"Kami bukan hanya berperan dalam pengembangan infrastruktur konservasi, namun turut pula bersama kelompok Nagaraja untuk membentuk program yang berkelanjutan. Bukan hanya melepasliarkan, tapi turut merancang sistem edukasi terkait kegiatan konservasi," katanya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu.

Baca juga: KKP berikan bantuan untuk jaga lokasi peneluran penyu di Aceh

Sejak 2019 hingga sekarang, total anak penyu lekang yang telah dilepasliarkan oleh Pertamina dan Kelompok Nagaraja mencapai 444 tukik.

Tahapan yang dilakukan meliputi evakuasi telur penyu yang mendarat di pinggir pantai, proses penetasan semi alami selama kurang lebih 47 hari.

Kemudian setelah menetas dan menjadi tukik kecil, dilakukan proses perawatan selama satu hingga tiga bulan sebelum akhirnya dilepasliarkan ke habitat alami mereka.

Program konservasi penyu tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara unit-unit operasi Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, yaitu Fuel Terminal Maos, Fuel Terminal Lomanis dan Integrated Terminal Cilacap, serta bekerja sama dengan kelompok Konservasi Nagaraja.

Baca juga: Pertamina lanjutkan pendampingan sertifikasi halal usaha mikro kecil

Kepala BKSDA Jawa tengah Darmanto menjelaskan bahwa penyu lekang merupakan salah satu satwa dilindungi di Indonesia, sehingga pelepasliaran tukik penyu lekang ke habitatnya diharapkan bisa melestarikan populasi penyu di alam.

"Sebagai satwa perairan bermigrasi, mereka akan kembali ke darat untuk bertelur. Kita perlu menjaga habitat-habitat tempat bertelur yang disukai penyu dengan tidak membuang sampah ke laut dan tidak memakan telur penyu," terang Darmanto.

Program konservasi penyu di Pantai Sodong Cilacap, bermula ketika Jumawan selaku Ketua Kelompok Konservasi Nagaraja melihat kegiatan perburuan telur penyu di masyarakat.

Berawal dari permasalahan tersebut ia bersama Pertamina mulai menyusun program pada tahun 2019 dan mulai melakukan edukasi kepada masyarakat. Hingga kini kelompok konservasi Nagaraja telah beranggotakan 20 orang yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat sekitar.

Pertamina mendukung program konservasi penyu yang digerakkan oleh kelompok konservasi Nagaraja dengan membangun infrastruktur hingga merancang strategi konservasi.

“Kami secara intensif melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar pantai, jika menemukan telur penyu untuk dapat diserahkan kepada kami," ucap Jumawan.

Baca juga: Pertamina lakukan donor plasma konvalesen dukung penanganan COVID-19

Dia mengungkapkan awalnya cukup sulit mengajak masyarakat untuk melestarikan penyu. Namun, setelah infrastruktur konservasi terbangun dan masyarakat melihat serta terlibat langsung dalam kegiatan konservasi, kesadaran mereka mulai tumbuh.

"Saat ini warga sangat antusias untuk bekerja sama bahkan bergabung dengan kelompok kami,” ujar Jumawan.