Menko Airlangga: Kolaborasi kunci pemulihan ekonomi nasional
25 Agustus 2021 09:22 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Selasa (24/8/2021). ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk berkolaborasi dengan pelaku bisnis agar pemulihan ekonomi nasional dapat dipercepat sejalan dengan pemulihan ekonomi global.
“Pemerintah Indonesia optimistis, pemulihan ekonomi segera terwujud jika kolaborasi global terus ditingkatkan,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resminya, Rabu.
Airlangga menyampaikan pertumbuhan ekonomi global sudah on track. China dan Amerika Serikat bahkan mencatatkan pertumbuhan ekonomi tinggi di angka 7,9 persen dan 12,2 persen (yoy). Begitu juga dengan ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 7,07 persen (yoy) pada kuartal 2021.
Baca juga: Menko Airlangga minta pemda akselerasi belanja daerah, pacu ekonomi
Namun, lanjutnya, pemerintah Indonesia juga mewaspadai angka pertumbuhan yang relatif lebih rendah pada kuartal ketiga tahun inj karena melonjaknya kasus positif COVID-19 akibat varian Delta dengan memberlakukan PPKM secara lebih ketat dan mempercepat program vaksinasi nasional.
“Kolaborasi dengan dunia usaha sangatlah penting untuk memastikan ketersediaan vaksin tetap terjaga, dan juga pelaksanaan program vaksinasi untuk daerah yang remote agar segera tercipta kekebalan komunal atau herd immunity,” ujar Airlangga.
Baca juga: Di DPR, Sri Mulyani ungkap dampak ganda penempatan Dana PEN bagi UMKM
Ia juga menegaskan bahwa efektivitas pengendalian laju penularan COVID-19 merupakan kunci agar pemulihan ekonomi berjalan optimal dan target pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dan tahun depan dapat tercapai.
”Pemerintah optimistis dapat mencapai angka pertumbuhan ekonomi di kisaran 3,7 hingga 4,5 persen di tahun 2021 dan di kisaran 5 hingga 5,5 persen di tahun 2022,” tuturnya.
Selain menyiapkan strategi kebijakan ekonomi yang tepat untuk memulihkan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja dan mempersiapkan pekerja Indonesia untuk bertransformasi secara digital.
“Pemerintah Indonesia sangat serius dalam mempersiapkan talenta digital yang sangat dibutuhkan dalam persaingan bisnis di masa depan. Kami memperkirakan dibutuhkan sekitar 9 juta talenta digital dalam waktu 15 tahun mendatang,” tutur dia Menko Airlangga.
Berdasarkan Compound Annual Growth Rate (CAGR), pasar data center Indonesia mencapai 23 persen angka tertinggi untuk wilayah Asia Tenggara. Potensi ekonomi digital Indonesia bahkan diprediksi dapat meningkat 283 persen dari 44 miliar dolar AS di tahun 2020 menjadi 124 miliar dolar AS di tahun 2025.
“Pemerintah Indonesia optimistis, pemulihan ekonomi segera terwujud jika kolaborasi global terus ditingkatkan,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resminya, Rabu.
Airlangga menyampaikan pertumbuhan ekonomi global sudah on track. China dan Amerika Serikat bahkan mencatatkan pertumbuhan ekonomi tinggi di angka 7,9 persen dan 12,2 persen (yoy). Begitu juga dengan ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 7,07 persen (yoy) pada kuartal 2021.
Baca juga: Menko Airlangga minta pemda akselerasi belanja daerah, pacu ekonomi
Namun, lanjutnya, pemerintah Indonesia juga mewaspadai angka pertumbuhan yang relatif lebih rendah pada kuartal ketiga tahun inj karena melonjaknya kasus positif COVID-19 akibat varian Delta dengan memberlakukan PPKM secara lebih ketat dan mempercepat program vaksinasi nasional.
“Kolaborasi dengan dunia usaha sangatlah penting untuk memastikan ketersediaan vaksin tetap terjaga, dan juga pelaksanaan program vaksinasi untuk daerah yang remote agar segera tercipta kekebalan komunal atau herd immunity,” ujar Airlangga.
Baca juga: Di DPR, Sri Mulyani ungkap dampak ganda penempatan Dana PEN bagi UMKM
Ia juga menegaskan bahwa efektivitas pengendalian laju penularan COVID-19 merupakan kunci agar pemulihan ekonomi berjalan optimal dan target pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dan tahun depan dapat tercapai.
”Pemerintah optimistis dapat mencapai angka pertumbuhan ekonomi di kisaran 3,7 hingga 4,5 persen di tahun 2021 dan di kisaran 5 hingga 5,5 persen di tahun 2022,” tuturnya.
Selain menyiapkan strategi kebijakan ekonomi yang tepat untuk memulihkan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja dan mempersiapkan pekerja Indonesia untuk bertransformasi secara digital.
“Pemerintah Indonesia sangat serius dalam mempersiapkan talenta digital yang sangat dibutuhkan dalam persaingan bisnis di masa depan. Kami memperkirakan dibutuhkan sekitar 9 juta talenta digital dalam waktu 15 tahun mendatang,” tutur dia Menko Airlangga.
Berdasarkan Compound Annual Growth Rate (CAGR), pasar data center Indonesia mencapai 23 persen angka tertinggi untuk wilayah Asia Tenggara. Potensi ekonomi digital Indonesia bahkan diprediksi dapat meningkat 283 persen dari 44 miliar dolar AS di tahun 2020 menjadi 124 miliar dolar AS di tahun 2025.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: