Tol Balsam diprediksi jadi tulang punggung kawasan ekonomi Kalimantan
24 Agustus 2021 19:41 WIB
Tangkapan Layar - Presiden Jokowi pada Selasa (24/8) ini meresmikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda seksi I dan V di Gerbang Tol Manggar, Balikpapan, Selasa (24/8) (ANTARA/Indra Arief)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengharapkan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) akan menjadi tulang punggung yang menciptakan kawasan perekonomian baru di Pulau Kalimantan.
“Jalan Tol Balsam memangkas biaya logistik dan waktu tempuh antar Balikpapan-Samarinda dari sekitar 3 jam, menjadi 1,5 jam,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam keterangannya, terkait peresmian Jalan Tol Balsam seksi I dan V oleh Presiden Jokowi, di Gerbang Tol Manggar, Balikpapan, Selasa.
Presiden Jokowi pada Selasa ini meresmikan Jalan Tol Balsam seksi I dan V, yang menandai tuntasnya pembangunan seluruh seksi Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 97,3 kilometer. Rampungnya tol Balsam, kata Presiden, merupakan sejarah karena menjadi tol pertama di Pulau Kalimantan.
Baca juga: Menteri PUPR yakin lalu lintas harian Tol Balsam akan melonjak
“Ini juga menjadi momen bersejarah, karena Tol Balikpapan-Samarinda merupakan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan. Ini capaian yang patut kita syukuri,” ujarnya.
Pemerintah, kata Presiden, tidak ingin pembangunan infrastruktur hanya terpusat di Pulau Jawa atau Sumatera saja, melainkan juga harus merata ke pulau-pulau lain. Ia mengharapkan dengan hadirnya Tol Balikpapan-Samarinda akan menghadirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Jaringan logistik kita akan lebih baik, lebih efisien, lebih cepat sehingga akan memperbaiki daya saing,” ucap Presiden.
Presiden meyakini kemudahan akses dari jaringan tol Balikpapan-Samarinda ini akan membuat biaya logistik semakin murah sehingga mengurangi beban pelaku ekonomi.
Baca juga: Presiden: Peresmian tol pertama di Kalimantan jadi momen bersejarah
“Sehingga menjadikan ekonomi di Kalimantan Timur semakin efisien dan semakin kompetitif,” ujar dia.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan Jalan Tol Balsam mampu memberikan kelayakan usaha yang lebih baik sehingga keberlanjutan investasi di jalan tol bisa terus dilakukan.
Jalan tol Balsam dibangun sejak November 2016 terdiri dari 5 seksi, yaitu Seksi I ruas Balikpapan – Samboja (21,66 Km), Seksi II ruas Samboja – Muara Jawa (30,98 Km), Seksi III Muara Jawa – Palaran (17,30 Km), Seksi IV Palaran – Samarinda (16,59Km), dan Seksi V ruas Balikpapan - Manggar (10,74 Km).
Dari lima seksi, Pemerintah memberikan dukungan pembangunan konstruksi di Seksi I dan Seksi V yang bertujuan meningkatkan kelayakan finansial ruas tol tersebut dengan biaya konstruksi Rp4,38 triliun. Sedangkan untuk Seksi II-III dan IV, pembangunannya menggunakan dana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Jasa Marga Balikpapan-Samarinda dengan nilai investasi Rp11,89 triliun.
“Jalan Tol Balsam memangkas biaya logistik dan waktu tempuh antar Balikpapan-Samarinda dari sekitar 3 jam, menjadi 1,5 jam,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam keterangannya, terkait peresmian Jalan Tol Balsam seksi I dan V oleh Presiden Jokowi, di Gerbang Tol Manggar, Balikpapan, Selasa.
Presiden Jokowi pada Selasa ini meresmikan Jalan Tol Balsam seksi I dan V, yang menandai tuntasnya pembangunan seluruh seksi Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 97,3 kilometer. Rampungnya tol Balsam, kata Presiden, merupakan sejarah karena menjadi tol pertama di Pulau Kalimantan.
Baca juga: Menteri PUPR yakin lalu lintas harian Tol Balsam akan melonjak
“Ini juga menjadi momen bersejarah, karena Tol Balikpapan-Samarinda merupakan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan. Ini capaian yang patut kita syukuri,” ujarnya.
Pemerintah, kata Presiden, tidak ingin pembangunan infrastruktur hanya terpusat di Pulau Jawa atau Sumatera saja, melainkan juga harus merata ke pulau-pulau lain. Ia mengharapkan dengan hadirnya Tol Balikpapan-Samarinda akan menghadirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Jaringan logistik kita akan lebih baik, lebih efisien, lebih cepat sehingga akan memperbaiki daya saing,” ucap Presiden.
Presiden meyakini kemudahan akses dari jaringan tol Balikpapan-Samarinda ini akan membuat biaya logistik semakin murah sehingga mengurangi beban pelaku ekonomi.
Baca juga: Presiden: Peresmian tol pertama di Kalimantan jadi momen bersejarah
“Sehingga menjadikan ekonomi di Kalimantan Timur semakin efisien dan semakin kompetitif,” ujar dia.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan Jalan Tol Balsam mampu memberikan kelayakan usaha yang lebih baik sehingga keberlanjutan investasi di jalan tol bisa terus dilakukan.
Jalan tol Balsam dibangun sejak November 2016 terdiri dari 5 seksi, yaitu Seksi I ruas Balikpapan – Samboja (21,66 Km), Seksi II ruas Samboja – Muara Jawa (30,98 Km), Seksi III Muara Jawa – Palaran (17,30 Km), Seksi IV Palaran – Samarinda (16,59Km), dan Seksi V ruas Balikpapan - Manggar (10,74 Km).
Dari lima seksi, Pemerintah memberikan dukungan pembangunan konstruksi di Seksi I dan Seksi V yang bertujuan meningkatkan kelayakan finansial ruas tol tersebut dengan biaya konstruksi Rp4,38 triliun. Sedangkan untuk Seksi II-III dan IV, pembangunannya menggunakan dana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Jasa Marga Balikpapan-Samarinda dengan nilai investasi Rp11,89 triliun.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: