Kementerian PUPR tambah 359 tempat tidur COVID di RSCM Jakarta
24 Agustus 2021 18:37 WIB
Petugas medis menyiapkan fasilitas baru untuk pasien anak yang terinfeksi virus corona di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (30/4/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz.
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR telah menambah 359 tempat tidur perawatan COVID-19 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
"Kami mendapatkan penugasan dari Menteri Kesehatan untuk menyiapkan Rumah Sakit Kiara atau Paviliun Kirana RSCM menjadi rumah sakit COVID-19," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Kementerian PUPR melaksanakan pembangunan dan pengembangan gedung untuk perawatan COVID-19 di beberapa kota.
Di Jakarta, sesuai yang disampaikan Menteri Basuki kepada Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Evaluasi Penanganan COVID-19 pada 12 Juli 2021, Gedung Kiara RSCM disiapkan sebagai gedung tempat perawatan pasien COVID-19 gejala sedang sampai berat.
Gedung Kiara di kompleks RSCM ini awalnya dibangun sebagai pusat kesehatan ibu dan anak (PKIA) dengan luas lahan 68.075 meter persegi yang terdiri atas 12 lantai dan 2 lantai bawah tanah.
Bangunan ini memiliki fasilitas poliklinik alergi-imunologi, poliklinik nefrologi, endkrinologi, dan lainnya.
Pengembangan gedung untuk perawatan COVID-19 dilaksanakan pada lantai 3, 4, 5, 8, 9 dan 10 Gedung Kiara.
Pekerjaan yang dilakukan di antaranya pembangunan dua unit ruang operasi pada lantai 2, ruang NICU 96 bed pada lantai 4, ruang perawatan 32 bed pada lantai 5, ruang perawatan 48 bed pada lantai 8, ruang perawatan 108 bed pada lantai 9, dan ruang perawatan 100 bed pada lantai 10. Dilakukan penambahan sebanyak 359 bed untuk perawatan COVID-19.
Sampai dengan 21 Agustus 2021, progres fisik konstruksi mencapai 96,28 persen dengan target penyelesaian pada 29 Agustus 2021.
Lingkup pekerjaan pada Gedung Kiara ini meliputi pembongkaran plafon, pembongkaran dinding, scanning, pendataan aset, waterprofing, screeding, pemasangan wiring, pembersihan lokasi, perbaikan keramik, pemasangan lampu, credenza, general cleaning, pemasangan vinil, pekerjaan sanitari, pemasangan bed head, pekerjaan plumbing, instalasi gas medis, serta pemasangan pintu dan jendela.
Pembangunan dan pengembangan gedung untuk perawatan COVID-19 ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tempat penanganan akibat lonjakan jumlah penderita COVID-19, sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah kasus sembuh dan menurunkan jumlah kasus meninggal melalui perawatan pasien yang lebih baik.
Baca juga: Kementerian PUPR bergerak cepat siapkan RS darurat Covid di 33 lokasi
Baca juga: Menteri PUPR tinjau renovasi RSD COVID-19 di Boyolali
Baca juga: Kementerian PUPR percepat penyelesaian 3 RS darurat Covid di Jakarta
"Kami mendapatkan penugasan dari Menteri Kesehatan untuk menyiapkan Rumah Sakit Kiara atau Paviliun Kirana RSCM menjadi rumah sakit COVID-19," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Kementerian PUPR melaksanakan pembangunan dan pengembangan gedung untuk perawatan COVID-19 di beberapa kota.
Di Jakarta, sesuai yang disampaikan Menteri Basuki kepada Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Evaluasi Penanganan COVID-19 pada 12 Juli 2021, Gedung Kiara RSCM disiapkan sebagai gedung tempat perawatan pasien COVID-19 gejala sedang sampai berat.
Gedung Kiara di kompleks RSCM ini awalnya dibangun sebagai pusat kesehatan ibu dan anak (PKIA) dengan luas lahan 68.075 meter persegi yang terdiri atas 12 lantai dan 2 lantai bawah tanah.
Bangunan ini memiliki fasilitas poliklinik alergi-imunologi, poliklinik nefrologi, endkrinologi, dan lainnya.
Pengembangan gedung untuk perawatan COVID-19 dilaksanakan pada lantai 3, 4, 5, 8, 9 dan 10 Gedung Kiara.
Pekerjaan yang dilakukan di antaranya pembangunan dua unit ruang operasi pada lantai 2, ruang NICU 96 bed pada lantai 4, ruang perawatan 32 bed pada lantai 5, ruang perawatan 48 bed pada lantai 8, ruang perawatan 108 bed pada lantai 9, dan ruang perawatan 100 bed pada lantai 10. Dilakukan penambahan sebanyak 359 bed untuk perawatan COVID-19.
Sampai dengan 21 Agustus 2021, progres fisik konstruksi mencapai 96,28 persen dengan target penyelesaian pada 29 Agustus 2021.
Lingkup pekerjaan pada Gedung Kiara ini meliputi pembongkaran plafon, pembongkaran dinding, scanning, pendataan aset, waterprofing, screeding, pemasangan wiring, pembersihan lokasi, perbaikan keramik, pemasangan lampu, credenza, general cleaning, pemasangan vinil, pekerjaan sanitari, pemasangan bed head, pekerjaan plumbing, instalasi gas medis, serta pemasangan pintu dan jendela.
Pembangunan dan pengembangan gedung untuk perawatan COVID-19 ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tempat penanganan akibat lonjakan jumlah penderita COVID-19, sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah kasus sembuh dan menurunkan jumlah kasus meninggal melalui perawatan pasien yang lebih baik.
Baca juga: Kementerian PUPR bergerak cepat siapkan RS darurat Covid di 33 lokasi
Baca juga: Menteri PUPR tinjau renovasi RSD COVID-19 di Boyolali
Baca juga: Kementerian PUPR percepat penyelesaian 3 RS darurat Covid di Jakarta
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: