Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Rabu, mengatakan Kementerian BUMN akan mengevaluasi kinerja manajemen PT Garuda Indonesia, menyusul gangguan sistem operasional pada maskapai itu.

"Evaluasi terhadap kinerja direksi tergantung hasil laporan investigasi. Kami memberikan waktu hingga Jumat (26/11) kepada mereka untuk menyerahkan laporan itu," kata Mustafa Abubakar di Kantor Kementerian BUMN.

Menurut Mustafa, dia sudah memanggil direksi Garuda untuk melaporkan perkembangan penanganan sistem operasional penerbangan perusahaan itu.

Mustafa menyatakan kejadian itu akan mempengaruhi kinerja perseroan. "Makanya, saya wanti-wanti mereka (manajemen) bekerja ekstra hati-hati," ujarnya.

Dia tidak merinci tindakan yang akan diambil dari hasil investigasi tersebut.

Sejak Minggu (21/11), jadwal operasional maskapai penerbangan plat merah ini mengalami gangguan sehinga jadwal penerbangan Garuda kacau, bahkan sebagian dibatalkan.

Kejadian tersebut dipicu ketika mengaplikasikan sistem baru operasional penerbangan "Integrated Operational Control System". Karena, selama ini Garuda menerapkan sistem untuk memonitor pergerakan pesawat, pergerakan awak kabin, dan sistem untuk memonitor jadwal penerbangan secara sendiri-sendiri.

Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar, berjanji bahwa sistem operasional penerbangannya akan pulih paling lambat tiga hari atau Rabu ini, namun kenyataannya sistem Garuda belum normal, sehingga mengganggu sejumlah penerbangan.(*)

R017/AR09