Inggris evakuasi lebih dari 7.000 orang dari Afghanistan
24 Agustus 2021 17:25 WIB
Pasukan koalisi Inggris, koalisi Turki, dan Marinir AS mengawal seorang anak saat evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, dalam foto yang diambil Jumat (20/8/2021). Sgt. Victor Mancilla/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS/AWW/djo (via REUTERS/US MARINES)
Bengaluru (ANTARA) - Inggris mengatakan pada Senin (23/8) malam telah mengevakuasi lebih dari 7.000 orang dari Afghanistan.
Negara itu juga megatakan bahwa proses evakuasi akan berjalan selama situasi keamanan masih memungkinkan dan tak ada tanggal pasti terkait kapan penerbangan evakuasi akan berakhir.
“Sebanyak 7,109 orang telah dievakuasi dari Afghanistan di bawah Operasi PITTING yang dimulai pada 13 Agustus. Lebih dari 1.000 personel Angkatan Bersenjata yang diterjunkan di Kabul", kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan.
Mereka yang dievakuasi mencakup staf kedutaan besar, warga negara Inggris, dan mereka yang memenuhi syarat dalam program Kebijakan Bantuan dan Relokasi Afghanistan dan sejumlah warga negara dari negara-negara mitra, menurut pernyataan tersebut.
Baca juga: Menlu China telepon Menlu Inggris dan Italia bahas situasi Afghanistan
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sepakat pada Senin untuk bekerja sama guna memastikan mereka yang memenuhi syarat dapat meninggalkan Afghanistan, termasuk setelah fase pertama evakuasi rampung, kata kantor Johnson.
Taliban merebut kekuasaan awal bulan ini dari pemerintah yang didukung oleh Amerika Serikat, mengakibatkan ribuan orang melarikan diri dan berpotensi mewartakan kembalinya kekuasaan militan dan otokratis dua dekade lalu. Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan pada akhir pekan bahwa Inggris harus beralih ke Rusia dan China untuk menerapkan "pengaruh moderat" atas Taliban, meskipun ada ketidakpercayaan antara Inggris dan kedua pemerintahan tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris: Waktu evakuasi di bandara Kabul mungkin tidak diperpanjang
Negara itu juga megatakan bahwa proses evakuasi akan berjalan selama situasi keamanan masih memungkinkan dan tak ada tanggal pasti terkait kapan penerbangan evakuasi akan berakhir.
“Sebanyak 7,109 orang telah dievakuasi dari Afghanistan di bawah Operasi PITTING yang dimulai pada 13 Agustus. Lebih dari 1.000 personel Angkatan Bersenjata yang diterjunkan di Kabul", kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan.
Mereka yang dievakuasi mencakup staf kedutaan besar, warga negara Inggris, dan mereka yang memenuhi syarat dalam program Kebijakan Bantuan dan Relokasi Afghanistan dan sejumlah warga negara dari negara-negara mitra, menurut pernyataan tersebut.
Baca juga: Menlu China telepon Menlu Inggris dan Italia bahas situasi Afghanistan
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sepakat pada Senin untuk bekerja sama guna memastikan mereka yang memenuhi syarat dapat meninggalkan Afghanistan, termasuk setelah fase pertama evakuasi rampung, kata kantor Johnson.
Taliban merebut kekuasaan awal bulan ini dari pemerintah yang didukung oleh Amerika Serikat, mengakibatkan ribuan orang melarikan diri dan berpotensi mewartakan kembalinya kekuasaan militan dan otokratis dua dekade lalu. Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan pada akhir pekan bahwa Inggris harus beralih ke Rusia dan China untuk menerapkan "pengaruh moderat" atas Taliban, meskipun ada ketidakpercayaan antara Inggris dan kedua pemerintahan tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris: Waktu evakuasi di bandara Kabul mungkin tidak diperpanjang
Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: