67 juta dosis vaksin diterima Indonesia sepanjang Agustus
24 Agustus 2021 15:36 WIB
Tangkapan layar Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan siaran pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Selasa (24/8/2021). (ANTARA/Andi Firdaus).
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melaporkan total vaksin COVID-19 dari berbagai produsen yang diterima Indonesia sepanjang Agustus 2021 sekitar 67 juta dosis.
"Pada pekan pertama sudah datang 12 juta dosis, pekan kedua 9 juta dosis, pekan ketiga 12 juta dosis, pekan keempat 19 juta dosis dan di ujung-ujung ada yang 13 juta dosis," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan siaran pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Budi mengatakan vaksin tersebut dikirim oleh sejumlah produsen di antaranya Sinovac, Pfizer, AstraZeneca dan Coronavac.
Pada pekan keempat Agustus 2021, kata Budi, Indonesia kembali kedatangan 19,5 juta dosis vaksin dan pekan kelima diperkirakan kembali ditambah sebanyak 13 juta dosis vaksin.
"Mungkin kita butuh maksimal tiga hari untuk melakukan pengemasan vaksin, perapian, izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan lain sebagainya sebelum kita kirim (ke daerah)," katanya.
Baca juga: 116 juta dosis vaksin COVID-19 telah didistribusikan ke daerah
Baca juga: Presiden tinjau penyuntikan 24 ribu dosis vaksin COVID-19 di Kaltim
Budi mengatakan Kemenkes segera mengirimkan seluruh persediaan vaksin yang telah melalui tahap pengemasan ulang serta izin BPOM menuju seluruh daerah pada pekan keempat dan kelima Agustus 2021.
"Pemda tidak usah khawatir, kita pasti kirimkan cukup banyak vaksin ke daerah pada pekan ini dan pekan depan. Kami minta tolong agar distribusi dari provinsi ke kabupaten/kota dipastikan lancar, karena kita di pusat, akan mendistribusikan sampai provinsi nanti kota/kabupaten distribusikan sampai titik terakhir," katanya.
Seluruh distribusi vaksin tersebut akan dipampang melalui laman vaksin.kemkes.go.id yang dapat dipantau seluruh pihak.
"Untuk membantu transparansinya kita akan pasang di website untuk memperlihatkan stok yang ada di kabupaten/kota," katanya.
Baca juga: Kemkes: 13 juta dosis vaksin COVID-19 sedang menuju daerah
Baca juga: Kemenkes: Dosis ketiga vaksin untuk nakes, bukan masyarakat umum
"Pada pekan pertama sudah datang 12 juta dosis, pekan kedua 9 juta dosis, pekan ketiga 12 juta dosis, pekan keempat 19 juta dosis dan di ujung-ujung ada yang 13 juta dosis," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan siaran pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Budi mengatakan vaksin tersebut dikirim oleh sejumlah produsen di antaranya Sinovac, Pfizer, AstraZeneca dan Coronavac.
Pada pekan keempat Agustus 2021, kata Budi, Indonesia kembali kedatangan 19,5 juta dosis vaksin dan pekan kelima diperkirakan kembali ditambah sebanyak 13 juta dosis vaksin.
"Mungkin kita butuh maksimal tiga hari untuk melakukan pengemasan vaksin, perapian, izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan lain sebagainya sebelum kita kirim (ke daerah)," katanya.
Baca juga: 116 juta dosis vaksin COVID-19 telah didistribusikan ke daerah
Baca juga: Presiden tinjau penyuntikan 24 ribu dosis vaksin COVID-19 di Kaltim
Budi mengatakan Kemenkes segera mengirimkan seluruh persediaan vaksin yang telah melalui tahap pengemasan ulang serta izin BPOM menuju seluruh daerah pada pekan keempat dan kelima Agustus 2021.
"Pemda tidak usah khawatir, kita pasti kirimkan cukup banyak vaksin ke daerah pada pekan ini dan pekan depan. Kami minta tolong agar distribusi dari provinsi ke kabupaten/kota dipastikan lancar, karena kita di pusat, akan mendistribusikan sampai provinsi nanti kota/kabupaten distribusikan sampai titik terakhir," katanya.
Seluruh distribusi vaksin tersebut akan dipampang melalui laman vaksin.kemkes.go.id yang dapat dipantau seluruh pihak.
"Untuk membantu transparansinya kita akan pasang di website untuk memperlihatkan stok yang ada di kabupaten/kota," katanya.
Baca juga: Kemkes: 13 juta dosis vaksin COVID-19 sedang menuju daerah
Baca juga: Kemenkes: Dosis ketiga vaksin untuk nakes, bukan masyarakat umum
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: