Labuan Bajo (ANTARA) - Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono mengajak masyarakat Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur, untuk tetap menaati protokol kesehatan (prokes) meski telah divaksin.

"Jangan euforia meskipun sudah divaksin dua kali. Menurut pengalaman, masih ada yang terpapar COVID-19," kata Wakapolri di Labuan Bajo, Selasa.


Ia menegaskan hal tersebut saat memantau pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan Polda NTT di Labuan Bajo.
Meski angka kasus menurun, ia menilai masyarakat harus tetap taat prokes 5M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Baca juga: Wakapolri ingatkan Pemprov Kepri siapkan isolasi terpusat
Menurut Wakapolri, vaksinasi adalah salah satu cara untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19. Tujuannya adalah membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) dalam masyarakat.

Oleh karena itu, Polri berupaya turut serta melakukan percepatan vaksinasi tak hanya di pusat kota melainkan ke semua daerah yang bisa dijangkau Polri.

Ia mengatakan Polri tidak bekerja sendirian dalam upaya tersebut. Langkah proaktif percepatan vaksinasi merupakan sinergi dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, TNI, dan instansi lainnya.

Baca juga: Wakapolri apresiasi sinergi pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Bogor
Ia berpesan agar masyarakat tidak terpengaruh hoaks terkait vaksin. Dengan melakukan vaksinasi, maka kondisi kesehatan dan upaya pemulihan ekonomi nasional bisa segera membaik.

"Kami datang untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi berjalan baik dan protokol kesehatan dipatuhi masyarakat. Jangan euforia, jangan terpengaruh berita hoaks vaksin," tutupnya.

Dalam kunjungannya ke Labuan Bajo, Wakapolri terlebih dahulu memantau pelaksanaan vaksinasi terapung di Pulau Bidadari. Jumlah vaksin yang disiapkan sebanyak 2 vial atau 20 dosis.

Baca juga: Wakapolri pastikan penanganan pandemi COVID-19 di Sumbar berjalan baik
Selanjutnya, Wakapolri memantau pelaksanaan vaksinasi di pesisir pantai Gorontalo dengan jumlah vaksin yang disiapkan sebanyak 10 vial yang terdiri atas 8 vial utama dan 2 vial cadangan.


Ada pun vaksin yang diberikan adalah vaksin jenis Sinovac dosis satu. Layanan vaksinasi dilakukan vaksinator dari Tim Biddokkes Polda NTT.