Kemendikbudristek sebut minat wirausaha mahasiswa meningkat
24 Agustus 2021 13:54 WIB
Tangkapan layar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan Ristek Kemendikbudristek Prof Nizam dalam webinar di Jakarta, Selasa (24/8/2021). (ANTARA/Indriani)
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan Ristek Kemendikbudristek Prof Nizam mengatakan minat wirausaha mahasiswa saat ini semakin meningkat.
“Semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa terus meningkat. Hal ini dapat terlihat dari perkembangan perusahaan rintisan di Indonesia yang menempati peringkat ke lima di dunia,” ujar Nizam pada peluncuran modul pembelajaran daring Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kewirausahaan yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan tren saat ini mahasiswa tidak lagi ingin menjadi PNS, melainkan membuka perusahaan rintisan. Untuk itu, penting sekali membekali mahasiswa dengan tata cara wirausaha.
“Dengan bekal itu, mahasiswa tidak hanya bermodalkan dengan kenekatan tetapi juga ilmu, sehingga tingkat keberhasilan lebih tinggi. Ini lah pentingnya program KKN Tematik Kewirausahaan ini,” tambah dia.
Baca juga: Menparekraf ajak mahasiswa jadi wirausaha muda kreatif dan inovatif
Nizam berharap program tersebut dikembangkan luas dan tidak harus digunakan untuk KKN saja. Program tersebut hadir sebelum program Kampus Merdeka, maka dengan Kampus Merdeka mahasiswa memiliki potensi yang luas dengan program pertukaran mahasiswa, magang, penelitian, program kemanusiaan, dan lainnya.
Program kewirausahaan, lanjut dia, menjadi program tersendiri dalam program Kampus Merdeka. Melalui program tersebut, mahasiswa selama satu hingga dua semester dapat menggeluti kewirausahaan sehingga dapat menjadi wirausaha sukses.
“Sebelum ada program Kampus Merdeka, perusahaan rintisan mereka berhasil tapi harus drop out, karena ketika berwirausaha mereka harus mengerjakan tugas. Jadi membesarkan perusahaan rintisan hanya sambilan,” terang dia.
Kondisi itu, tambah Nizam, membuat banyak mahasiswa yang memiliki keinginan menjadi wirausahawan memilih profesi lainnya. Dengan program Kampus Merdeka terbuka luas kesempatan mahasiswa untuk mengembangkan perusahaan rintisan.
Dia berharap mitra kunci Kemendikbudristek, seperti USAID dapat memperkuat ekosistem perusahaan rintisan tersebut. Kemendikbudristek juga akan memasukkan modul-modul KKN Tematik Kewirausahaan tersebut dalam Sistem Pembelajaran Daring Indonesia atau SPADA Kemendikbudristek.***3***
Baca juga: Kemendikbudristek ungkap kondisi pendidikan Indonesia saat pandemi
Baca juga: Rektor ULM dorong mahasiswa merintis usaha sejak di bangku kuliah
Baca juga: Kemendikbud : Kampus harus dorong mahasiswa kembangkan diri
Baca juga: Sandiaga Uno ajak mahasiswa jadi pengusaha sejak dini
“Semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa terus meningkat. Hal ini dapat terlihat dari perkembangan perusahaan rintisan di Indonesia yang menempati peringkat ke lima di dunia,” ujar Nizam pada peluncuran modul pembelajaran daring Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kewirausahaan yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan tren saat ini mahasiswa tidak lagi ingin menjadi PNS, melainkan membuka perusahaan rintisan. Untuk itu, penting sekali membekali mahasiswa dengan tata cara wirausaha.
“Dengan bekal itu, mahasiswa tidak hanya bermodalkan dengan kenekatan tetapi juga ilmu, sehingga tingkat keberhasilan lebih tinggi. Ini lah pentingnya program KKN Tematik Kewirausahaan ini,” tambah dia.
Baca juga: Menparekraf ajak mahasiswa jadi wirausaha muda kreatif dan inovatif
Nizam berharap program tersebut dikembangkan luas dan tidak harus digunakan untuk KKN saja. Program tersebut hadir sebelum program Kampus Merdeka, maka dengan Kampus Merdeka mahasiswa memiliki potensi yang luas dengan program pertukaran mahasiswa, magang, penelitian, program kemanusiaan, dan lainnya.
Program kewirausahaan, lanjut dia, menjadi program tersendiri dalam program Kampus Merdeka. Melalui program tersebut, mahasiswa selama satu hingga dua semester dapat menggeluti kewirausahaan sehingga dapat menjadi wirausaha sukses.
“Sebelum ada program Kampus Merdeka, perusahaan rintisan mereka berhasil tapi harus drop out, karena ketika berwirausaha mereka harus mengerjakan tugas. Jadi membesarkan perusahaan rintisan hanya sambilan,” terang dia.
Kondisi itu, tambah Nizam, membuat banyak mahasiswa yang memiliki keinginan menjadi wirausahawan memilih profesi lainnya. Dengan program Kampus Merdeka terbuka luas kesempatan mahasiswa untuk mengembangkan perusahaan rintisan.
Dia berharap mitra kunci Kemendikbudristek, seperti USAID dapat memperkuat ekosistem perusahaan rintisan tersebut. Kemendikbudristek juga akan memasukkan modul-modul KKN Tematik Kewirausahaan tersebut dalam Sistem Pembelajaran Daring Indonesia atau SPADA Kemendikbudristek.***3***
Baca juga: Kemendikbudristek ungkap kondisi pendidikan Indonesia saat pandemi
Baca juga: Rektor ULM dorong mahasiswa merintis usaha sejak di bangku kuliah
Baca juga: Kemendikbud : Kampus harus dorong mahasiswa kembangkan diri
Baca juga: Sandiaga Uno ajak mahasiswa jadi pengusaha sejak dini
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: