Pada latihan perdana ini, Evi masih melakukan sejumlah adaptasi cuaca maupun penyesuaian lintasan.
Dia juga berlatih ringan dengan tujuan memulihkan kondisi fisik setelah absen latihan di lintasan dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Karisma Evi, tunadaksa pemecah rekor dunia
"Latihan hari ini masih santai karena masih dalam masa adaptasi," kata Evi.
Menurutnya, cuaca di Tokyo saat ini tidak terlalu berbeda dengan Indonesia.
"Cuaca di sini hampir sama saja dengan di Indonesia. Karena masih musim panas jadi di sini juga panas,” kata Evi seperti rilis resmi NPC Indonesia, Selasa.
Evi mengatakan saat ini belum bisa mencoba lintasan Olympic Stadium, trek yang akan digunakan untuk lomba nanti dan untuk sementara berlatih Yoyogi Stadium.
"Kalau trek latihan di sini masih sama saja dengan trek latihan di Indonesia yang selama ini saya pergunakan. Saya berharap bisa mencoba trek yang akan dipakai buat lomba nanti, sebelum turun di pertandingan yang sesungguhnya,” katanya.
Baca juga: Polemik terjadi sebelum atlet para-atletik Indonesia lolos klasifikasi
Selain menjalani latihan rutin, selama Paralimpiade Tokyo 2020, Evi mendapat tambahan rutinitas baru yakni harus menjalani tes saliva setiap hari.
Tes saliva ini merupakan prosedur pendeteksi COVID-19 yang menjadi kewajiban resmi setiap peserta Paralimpiade kali ini.
Karisma Evi Tiarani akan memulai kiprahnya di Paralimpiade 2020 dengan mengikuti lomba pada 4 September mendatang.
Baca juga: Karisma Tiarani tak menyangka pecahkan rekor dunia para atletik