Sandiaga dukung gunakan kartu vaksin ke berbagai destinasi wisata
23 Agustus 2021 20:10 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, Senin (23/8/2021). ANTARA/HO-Kemenparekraf/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengutarakan dukungannya terhadap rencana pemerintah untuk menggunakan kartu vaksin yang terkoneksi dengan aplikasi Peduli Lindungi di berbagai destinasi wisata ataupun sentra ekonomi kreatif (ekraf).
“Ini (kartu vaksin) dapat menjadi solusi agar pelaku parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif) bisa tetap bertahan di tengah pandemi dan masyarakat dapat berlibur dengan aman. Sehingga kartu vaksin ini nantinya bisa menjadi gold standard kita dalam berkegiatan,” ungkap dia dalam kegiatan Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin.
Setelah vaksinasi COVID-19 mencapai 70-75 persen, ujar dia, maka yang perlu disiapkan adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin di tiap destinasi dan sentra ekraf.
Saat ini, dikatakan Kemenparekraf tengah memperluas sertifikasi ‘Indonesia Care’ berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.
Baca juga: Pemerintah terus siapkan Labuan Bajo jadi lokasi G20 pada 2022
Sampai dengan 13 Agustus 2021, disebutkan bahwa pendaftaran yang masuk sebanyak 5.497 usaha, terdiri dari 829 usaha yang belum terverifikasi dan 4.668 usaha yang sudah diverifikasi.
Sertifikasi ‘Indonesia Care’ dapat diterbitkan apabila penilaian pada checklist CHSE memperoleh nilai 85 – 100.
Apabila situasi pandemi di wilayah tertentu telah melandai, maka destiansi wisata dan sentra ekraf dapat dibuka secara bertahap. “Nantinya akan kita lakukan monitoring dan evaluasi,” tuturnya.
Selain itu, Sandiaga mengutarakan bahwa pemerintah menjamin kesediaan vaksin terhadap seluruh masyarakat Indonesia. Namun, penyediaan vaksin memang dilakukan secara bertahap sehingga vaksinasi juga dijalankan secara bertahap, dimulai dari kelompok-kelompok prioritas.
Baca juga: Sandiaga tinjau vaksinasi COVID-19 dosis kedua di STP Bandung
Per 22 Agustus 2021, tercatat sebanyak 57.340.729 dosis vaksin dosis pertama atau 27.53 persen telah disuntikkan ke masyarakat. Sementara untuk vaksinasi dosis kedua telah mencapai 31.602.633 atau 15.17 persen.
“Ini (kartu vaksin) dapat menjadi solusi agar pelaku parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif) bisa tetap bertahan di tengah pandemi dan masyarakat dapat berlibur dengan aman. Sehingga kartu vaksin ini nantinya bisa menjadi gold standard kita dalam berkegiatan,” ungkap dia dalam kegiatan Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin.
Setelah vaksinasi COVID-19 mencapai 70-75 persen, ujar dia, maka yang perlu disiapkan adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin di tiap destinasi dan sentra ekraf.
Saat ini, dikatakan Kemenparekraf tengah memperluas sertifikasi ‘Indonesia Care’ berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.
Baca juga: Pemerintah terus siapkan Labuan Bajo jadi lokasi G20 pada 2022
Sampai dengan 13 Agustus 2021, disebutkan bahwa pendaftaran yang masuk sebanyak 5.497 usaha, terdiri dari 829 usaha yang belum terverifikasi dan 4.668 usaha yang sudah diverifikasi.
Sertifikasi ‘Indonesia Care’ dapat diterbitkan apabila penilaian pada checklist CHSE memperoleh nilai 85 – 100.
Apabila situasi pandemi di wilayah tertentu telah melandai, maka destiansi wisata dan sentra ekraf dapat dibuka secara bertahap. “Nantinya akan kita lakukan monitoring dan evaluasi,” tuturnya.
Selain itu, Sandiaga mengutarakan bahwa pemerintah menjamin kesediaan vaksin terhadap seluruh masyarakat Indonesia. Namun, penyediaan vaksin memang dilakukan secara bertahap sehingga vaksinasi juga dijalankan secara bertahap, dimulai dari kelompok-kelompok prioritas.
Baca juga: Sandiaga tinjau vaksinasi COVID-19 dosis kedua di STP Bandung
Per 22 Agustus 2021, tercatat sebanyak 57.340.729 dosis vaksin dosis pertama atau 27.53 persen telah disuntikkan ke masyarakat. Sementara untuk vaksinasi dosis kedua telah mencapai 31.602.633 atau 15.17 persen.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: