Ngabang, Kalbar (ANTARA News) - Kerajinan tangan tudung saji merupakan salah satu kerajinan turun temurun masyarakat Dusun Raiy Desa Raja Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak sudah menembus pasar internasional.

"Selain mendapat piala Upakarti dari Presiden Soeharto saat itu, kerajinan khas kota intan tersebut juga pernah dibawa ke negeri Belanda sebagai duta kerajinan tangan perwakilan Indonesia," tutur Ketua Kelompok Pengrajin Hj Djamilah di Ngabang, Selasa.

Jika zaman dulu, kerajinan tudung saji belum memiliki kekayaan motif tapi sekarang berbagai motif telah dikembangkan seperti motif lingkaran, bintang dan semprong.

"Kerajinan tudung saji ini dijadikan sebagai penghias dinding yang tidak kalah indah untuk mempercantik interior ruangan," katanya.

Djamilah mengtakan, tudung saji yang kaya dengan pernak-pernik hiasan dan warna yang mentereng itu terbuat dari daun pandan berduri, resam atau naman (bahasa setempat, red), kulit dalam bambu lemang (layau) dan lainnya, sudah menembus di sejumlah event mulai dari tingkal lokal dan internasional.

Selain membuat tudung saji pengrajin juga menghasilkan karya tempat sirih, tempat sendok dan lainnya. Pemasaran kerajinan tudung saji telah menyebar ke berbagai penjuru seperti Kota Pontianak, Malaysia, Brunei Darussalam, Jakarta dan lainnya.

"Kebanyakan hasil kerajinan tangan tudung saji ini dijadikan sebuah kado atau oleh-oleh untuk keluarga di luar Kabupaten Landak," demikian Djamilah.(*)
(ANT-271/S019/R009)