Timika (ANTARA News) - Puluhan anggota Polres Mimika dan Polsek Mimika Baru diserang dengan panah saat hendak melerai pertikaian antara dua kelompok warga Kampung Landu Mekar, Kwamki Lama, Timika, Senin pagi.

Sebagaimana pantauan ANTARA, Senin, puluhan aparat kepolisian mengeluarkan tembakan peringatan ke udara berkali-kali untuk membubarkan massa dua kelompok yang hendak bertikai.

Aparat kepolisian yang dipimpin langsung Kapolsek Mimika Baru AKP Lang Gia kemudian mengejar warga dua kelompok ke hutan-hutan di sekitar Kwamki Lama.

Sebelumnya, sekitar pukul 05.30 WIT massa dua kelompok sempat saling berhadap-hadapan sembari melepaskan anak panah ke kubu lawan. Dalam pertikaian itu, seorang warga Kwamki Lama, Alawime Kiwak terkena anak panah di kakinya.

Pertikaian tersebut hanya berlangsung beberapa saat setelah puluhan aparat kepolisian yang sudah berhari-hari berjaga-jaga di Kwamki Lama mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

Merasa kecewa dengan tindakan polisi, massa dari salah satu kelompok lalu menyerang polisi dengan anak panah sembari berlari menyelamatkan diri ke hutan.

Salah seorang anggota Polres Mimika, Brigadir A Dahlan mengatakan polisi telah berupaya menghalau kedua kelompok warga untuk tidak terlibat bentrokan.

Namun upaya tersebut justru tidak ditanggapi positif oleh warga yang berujung pada penyerangan terhadap polisi.

"Terpaksa kami keluarkan tembakan peringatan ke udara supaya warga bubar dan tidak terlibat pertikaian," tutur Dahlan.

Dalam insiden itu, katanya, tidak ada anggota polisi yang terkena anak panah. Kedua kelompok massa hingga Senin siang masih terus berjaga-jaga di kompleks mereka masing-masing sambil menenteng busur dan anak panah.

Sementara ratusan aparat kepolisian ditambah Brimob Detasemen B Polda Papua kembali dikerahkan ke Kwamki Lama untuk mencegah bentrokan lanjutan antara dua kelompok warga setempat.

Bentrokan antara kedua kelompok warga di Landu Mekar, Kwamki Lama terjadi sejak Sabtu (20/11) pasca meninggalnya Lenius Kogoya (19) yang tewas setelah ditikam dengan parang oleh seseorang saat sedang bermain Joker di rumahnya pada Rabu (17/11) malam.

Keluarga korban tidak menerima kematian Lenius dan menuding warga kelompok Murib yang juga bermukim di kampung yang sama sebagai pelaku.
(ANT/A024)