Merak (ANTARA News) - Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, dipadati oleh penumpang pejalan kaki yang turun dari Sumatra seusai melakukan silaturahmi Idul Adha dengan sanak saudara dikampung halamannya.

"Saya habis dari rumah orang tua, dan sekarang mau pulang lagi ke rumah saya di Tangerang," kata Dodo, salah seorang penumpang feri dari Bakauheni, Lampung, di Pelabuhan Merak, Minggu.

Dia menjelaskan, mudik Idul Adha dirasakan nyaman, tidak seperti Idul Fitri dua bulan silam yang harus berdesak-desakan dengan ribuan penumpang lainnya.

"Mudik tiap lebaran rutin saya lakukan, karena istri saya juga orang tuanya di Lampung, jadi kalau tiap lebaran tidak pulang ke rumah orang tua rasanya berdosa," katanya.

Senada diungkapkan oleh Marsinah. Menurut ibu dengan dua orang anak ini, mudik idul adha ini, dirasa tidak terlalu melelahkan. "Walaupun banyak juga yang mudik, tapi tidak sampai berdesak-desakan," katanya.

Ia mengaku, sehari sebelum Idul Adha berangkat dari Pelabuhan Merak suasananya masih normal, tidak seperti Idul Fitri, dan begitupun ketika hendak balik ke Pelabuhan Merak dari Bakauheni, Lampung masih normal.

"Memang tadi dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, penumpang banyak, tapi tidak sampai berdesak-desakan," katanya.

Corporate Secretary PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, Merak, Christine Hutabarat mengakui, lonjakan penumpang di Pelabuhan Merak dari Bakauheni, Lampung, terjadi pada hari Minggu ini.

"Lonjakan diprediksi terjadi sampai malam nanti, dan kami sudah menyiapkan 21 kapal Roro," katanya.

Dengan pengoperasian kapal tersebut, menurut Christine, mampu mengangkut lonjakan penumpang.

"Peningkatan penumpang dari Merak ke Pelabuhan Bakauheni saat menjelang idul adha hanya dua sampai tiga persen saja, jadi dengan 21 kapal yang dioperasikan, saya rasa masih bisa teratasi," katanya menambahkan.
(ANT/P003)