Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menerima alokasi vaksin COVID-19 merek Pfizer dari Kementerian Kesehatan sebanyak 181.350 dosis yang segera dipergunakan untuk mencapai kekebalan kelompok sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjelaskan vaksin buatan Amerika Serikat itu diharapkan bisa kembali dialokasikan dengan jumlah yang sama atau lebih karena membutuhkan dua kali penyuntikan.

Baca juga: Warga Kabupaten Bekasi mulai disuntik vaksin Moderna

"Kita juga baru terima vaksin Pfizer makanya kemarin baru 181.350 dosis, dikali dua khan mungkin jumlahnya 360.000-an dosis," katanya di Bekasi, Minggu.

Rahmat mengatakan vaksin Pfizer merupakan merk dagang ketiga yang dipergunakan di wilayah Kota Bekasi setelah Sinovac dan AstraZeneca.

Baca juga: Dilengkapi gerai vaksinasi COVID-19, mal di Bekasi beroperasi lagi

Rahmat mengaku masih akan terus mengejar alokasi vaksin Sinovac lantaran telah cukup banyak dipergunakan di wilayahnya untuk penyuntikan dosis pertama.

"Jadi kalau kita dapat Sinovac, ya oke, cuma dosis keduanya khan harus Sinovac juga. Pfizer juga berarti kalau sudah disiapkan kali dua, kita tidak bisa lagi membagi-bagi, jadi 181 ribu itu, ya sudah segera untuk diselesaikan untuk dua kali alokasi," katanya.

Baca juga: 1.799 warga binaan Lapas Bekasi divaksin COVID-19

Sebelumnya dikabarkan sebanyak 1.560.780 dosis vaksin asal Amerika Serikat, Pfizer, tiba di Indonesia pada Kamis (19/8). Vaksin tersebut akan diprioritaskan untuk daerah di wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) terlebih dahulu.

Jutaan juta dosis yang akan tiba itu merupakan kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-38 di Indonesia atau tahap perdana dari kedatangan vaksin khusus Pfizer di Tanah Air.

Baca juga: Kapolri minta vaksinasi dan testing PCR di Kota Bekasi ditingkatkan