Putin dan Erdogan sepakat perkuat koordinasi masalah Afghanistan
22 Agustus 2021 00:28 WIB
Pesawat transport berat C-17 Globemaster AS dari Pangkalan Angkatan Udara McGuire membawa Marinir AS ke Afghanistan dari Pangkalan Udara Ali Al Salem, Kuwait, Rabu (18/8/2021). Gambar diambil 18 Agustus 2021. ANTARA/Staff Sgt Ryan Brooks/US Air Force/HO via REUTERS
Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Turki, Tayyip Erdogan, membahas situasi di Afghanistan selama pembicaraan melalui telepon dan sepakat untuk memperkuat koordinasi bilateral mengenai masalah Afghanistan.
Hal itu disampaikan Kremlin dalam pernyataan pada Sabtu (21/8).
Baca juga: Menlu Taiwan: China ingin "meniru" Taliban
Kedua presiden, Putin dan Erdogan, menekankan prioritasnya adalah upaya kontra-terorisme dan memerangi perdagangan narkoba, demikian disampaikan Kremlin.
Militan Taliban menguasai Kabul pada akhir pekan lalu, dan hal itu telah membuat ribuan warga sipil dan sekutu militer Afghanistan melarikan diri ke tempat yang aman.
Baca juga: Keluarga wartawan Jerman dibunuh Taliban
Erdogan menyuarakan harapan untuk transisi yang lancar di Afghanistan dan menekankan pentingnya bagi Taliban untuk tidak mengulangi kesalahan sebelumnya dan menepati janji mereka dengan suatu pendekatan etnis yang inklusif.
"Pemerintah baru yang akan dibentuk di Afghanistan harus inklusif dan mewakili keragaman rakyat Afghanistan," kata Erdogan kepada Putin menurut pernyataan yang dikeluarkan setelah panggilan telepon antara kedua presiden tersebut.
Baca juga: Dihujani kritik, NATO janji percepat evakuasi dari Afghanistan
Pada Rabu (18/8), Erdogan mengatakan Turki masih berniat untuk menjaga keamanan di bandara Kabul setelah para pejuang Taliban menguasai ibukota Afghanistan.
Sumber: Reuters
Hal itu disampaikan Kremlin dalam pernyataan pada Sabtu (21/8).
Baca juga: Menlu Taiwan: China ingin "meniru" Taliban
Kedua presiden, Putin dan Erdogan, menekankan prioritasnya adalah upaya kontra-terorisme dan memerangi perdagangan narkoba, demikian disampaikan Kremlin.
Militan Taliban menguasai Kabul pada akhir pekan lalu, dan hal itu telah membuat ribuan warga sipil dan sekutu militer Afghanistan melarikan diri ke tempat yang aman.
Baca juga: Keluarga wartawan Jerman dibunuh Taliban
Erdogan menyuarakan harapan untuk transisi yang lancar di Afghanistan dan menekankan pentingnya bagi Taliban untuk tidak mengulangi kesalahan sebelumnya dan menepati janji mereka dengan suatu pendekatan etnis yang inklusif.
"Pemerintah baru yang akan dibentuk di Afghanistan harus inklusif dan mewakili keragaman rakyat Afghanistan," kata Erdogan kepada Putin menurut pernyataan yang dikeluarkan setelah panggilan telepon antara kedua presiden tersebut.
Baca juga: Dihujani kritik, NATO janji percepat evakuasi dari Afghanistan
Pada Rabu (18/8), Erdogan mengatakan Turki masih berniat untuk menjaga keamanan di bandara Kabul setelah para pejuang Taliban menguasai ibukota Afghanistan.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021
Tags: