Jakarta (ANTARA) - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) meluncurkan program dapur sosial untuk membantu masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri dan terdampak pandemi COVID-19.

"Program ini fokus menyediakan paket isolasi mandiri untuk warga tidak mampu dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumah," kata Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Selain itu, program dapur sosial yang digagas GMNI juga menyediakan paket sembako bagi masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan reguler dari pemerintah, di antaranya gelandangan, pengemis dan anak jalanan.

Peluncuran dapur sosial merupakan respons GMNI terhadap masih tingginya angka kematian pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri.

"Banyak warga yang menjalani isolasi mandiri, namun kondisi ekonominya terbatas. Inilah yang GMNI bantu agar angka kematian akibat COVID-19 dapat ditekan," ujar dia.

Berdasarkan kajian yang dilakukan GMNI, angka kematian COVID-19 di Indonesia terbesar disumbang oleh pasien isolasi mandiri karena tidak mendapatkan penanganan dasar yang layak.

"Banyak dari mereka (pasien isolasi mandiri) yang tidak mampu secara ekonomi," Arjuna.

Melihat kondisi tersebut GMNI tergerak dan meluncurkan dapur sosial dengan menyediakan paket isolasi mandiri. Paling tidak, program itu bisa membantu penanganan dasar, seperti pemenuhan nutrisi dan vitamin serta perlengkapan kesehatan, kata dia.

GMNI juga menyediakan paket isolasi mandiri secara daring melalui call center Satuan Juang GMNI Lawan COVID-19. Pasien isolasi mandiri bisa mendaftar secara daring dengan mengisi keterangan yang diperlukan.

Untuk pendistribusian paket sembako dilakukan melalui fitur pengiriman tanpa kontak fisik dan dikoordinasikan dengan pengurus rukun tetangga dan rukun warga setempat.

"Paket tersebut bisa didaftarkan secara daring. Masyarakat hanya perlu mengisi sejumlah informasi yang dibutuhkan," ujar dia.

Paket sembako yang disalurkan oleh GMNI tersebut, saat ini menyasar pasien isolasi mandiri dan warga terdampak COVID-19 di daerah Jakarta Timur, Jakarta Barat, Tangerang Selatan dan Bekasi.