Kapolri ingatkan Forkopimda Klaten perkuat prokes dan 3T
21 Agustus 2021 21:36 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan arahan dalam rapat penanganan dan pengendalian pandemi COVID-19 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (21/8/2021). (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengingatkan Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan dan 3T dalam rangka pengendalian COVID-19.
Hal itu disampaikan Sigit saat memimpin rapat pengarahan penanganan dan pengendalian COVID-19 bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Forkompimda Klanten, Sabtu.
"Tolong masalah protokol kesehatan benar-benar harus dijaga," kata Sigit dikutip dalam keterangan tertulis Divisi Humas Polri yang diterima di Jakarta.
Dalam rapat tersebut, Sigit menyampaikan, setiap pekan pemerintah pusat melaksanakan evaluasi terhadap kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) setiap daerah.
Evaluasi ini untuk menilai wilayah mana saja yang harus dipertahankan level PPKM dan daerah mana yang bisa dilonggarkan level pengetatannya.
"Namun pelonggoran ini mengandung konsekuensi akan adanya peningkatan jumlah yang terkonfirmasi COVID-19 apabila abai terhadap protokol kesehatan," ujar Sigit.
Sigit menekankan, protokol kesehatan tidak bisa ditawar, harus diterapkan seketat mungkin untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 di masa PPKM dengan penyesuaian atau pelonggaran.
"Lewat pelonggaran ini, pemerintah berharap masyarakat yang kemarin terdampak ekonominya akibat pengetatan, ekonominya bisa berjalan kembali," ujarnya.
Baca juga: Polisi: Warga yang pesan surat vaksin palsu bisa dipidanakan
Agar penanganan pandemi COVID-19 di Klaten berjalan baik, Sigit telah memerintahkan jajaranya untik bekerja ekstra. Mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan, memberikan edukasi serta penegakan aturan protokol kesehatan secara ketat.
"Kami meminta agar masyarakat memakai masker, mengikuti aturan pembatasan dan sebagainya, hal ini penting untuk menekan laju pertumbuhan COVID-19 agar bisa dikendalikan," paparnya.
Selain menekankan pentingnya protokol kesehatan, Sigit juga mengingatkan akan tugas utama dalam pengendalian pandemi COVID-19 yakni 'tracing, testing dan treatment' atau 3T yang perlu dioptimalkan.
Menurut dia, 'tracing dan testing untuk melacak mereka yang terpapar penting dalam penanggulangan COVID-19. Namun, perlu kesadaran masyarakat untuk melaporkan diri jika pernah kontak langsung dengan penderita COVID-19.
"Ini menjadi penting untuk pelacakan," kata mantan Kabareskrim ini.
Sigit mengingatkan, walaupun Satgas COVID-19 mendapatkan data dari laboratorium, kemudian melakukan penelusuran, tetapi dengan adanya kesadaran dari masyarakat untuk menginformasikan ke puskesmas dapat meringankan beban satgas.
Dengan demikian, lanjut Sigit, kegiatan tracing gabungan yang dilakukan anggota-anggota Satgas betul-betul maksimal. Kemudian dari hasil tracing dan testing ini, bisa dilanjutkan apakah harus dilaksanakan perawatan secara isolasi mandiri (Isoma) atau isolasi terpusat (Isoter), bahkan jika diperlukan perawatan rumah sakit.
Baca juga: Polisi gelar vaksin "door to door" sasar warga disabilitas Pancoran
"Kesadaran masyarakat ini menjadi penting, kami harapkan laju COVID-19 semakin terkendali," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan, dalam penanganan pandemi COVID-19 diperlukan kerjasama semua pihak seluruh elemen bangsa, termasuk di Kabupaten Klaten.
Penglima mengatakan, situasi COVID-19 di Kabupaten Klaten masih tinggi, dengan catatan kasus harian masih di atas 150 kasus. Selain itu, Klaten masih berada di level 4.
Menurut Panglima, untuk menekan laju kasus di Klaten perlu dilakukan secara bersama-sama dan 'spartan', salah satu langkah melalui 'tracing dan testing'.
"Kami akan melakukan 'tracing dan testing' secara masif, dimana nanti hasil akan dipisahkan, mana yang harus Isoter dan mana yang harus Isoman. Dengan melakukan tracing dan testing secara baik, maka diharapkan akan bisa menurunkan angka COVID-19," ujar Hadi.
Langkah berikutnya, lanjut Panglima, dengan menggunakan standar 'entry test' dan 'exit test', sehingga jika dilaksanakan dengan baik maka angka penularan akan turun drastis.
"Saat ini semua fasilitas Isoter dan Isoman sudah disiapkan," tutup Hadi.
Baca juga: Polisi gelar vaksin dan bagi beras di Kebon Bawang Tanjung Priok
Hal itu disampaikan Sigit saat memimpin rapat pengarahan penanganan dan pengendalian COVID-19 bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Forkompimda Klanten, Sabtu.
"Tolong masalah protokol kesehatan benar-benar harus dijaga," kata Sigit dikutip dalam keterangan tertulis Divisi Humas Polri yang diterima di Jakarta.
Dalam rapat tersebut, Sigit menyampaikan, setiap pekan pemerintah pusat melaksanakan evaluasi terhadap kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) setiap daerah.
Evaluasi ini untuk menilai wilayah mana saja yang harus dipertahankan level PPKM dan daerah mana yang bisa dilonggarkan level pengetatannya.
"Namun pelonggoran ini mengandung konsekuensi akan adanya peningkatan jumlah yang terkonfirmasi COVID-19 apabila abai terhadap protokol kesehatan," ujar Sigit.
Sigit menekankan, protokol kesehatan tidak bisa ditawar, harus diterapkan seketat mungkin untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 di masa PPKM dengan penyesuaian atau pelonggaran.
"Lewat pelonggaran ini, pemerintah berharap masyarakat yang kemarin terdampak ekonominya akibat pengetatan, ekonominya bisa berjalan kembali," ujarnya.
Baca juga: Polisi: Warga yang pesan surat vaksin palsu bisa dipidanakan
Agar penanganan pandemi COVID-19 di Klaten berjalan baik, Sigit telah memerintahkan jajaranya untik bekerja ekstra. Mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan, memberikan edukasi serta penegakan aturan protokol kesehatan secara ketat.
"Kami meminta agar masyarakat memakai masker, mengikuti aturan pembatasan dan sebagainya, hal ini penting untuk menekan laju pertumbuhan COVID-19 agar bisa dikendalikan," paparnya.
Selain menekankan pentingnya protokol kesehatan, Sigit juga mengingatkan akan tugas utama dalam pengendalian pandemi COVID-19 yakni 'tracing, testing dan treatment' atau 3T yang perlu dioptimalkan.
Menurut dia, 'tracing dan testing untuk melacak mereka yang terpapar penting dalam penanggulangan COVID-19. Namun, perlu kesadaran masyarakat untuk melaporkan diri jika pernah kontak langsung dengan penderita COVID-19.
"Ini menjadi penting untuk pelacakan," kata mantan Kabareskrim ini.
Sigit mengingatkan, walaupun Satgas COVID-19 mendapatkan data dari laboratorium, kemudian melakukan penelusuran, tetapi dengan adanya kesadaran dari masyarakat untuk menginformasikan ke puskesmas dapat meringankan beban satgas.
Dengan demikian, lanjut Sigit, kegiatan tracing gabungan yang dilakukan anggota-anggota Satgas betul-betul maksimal. Kemudian dari hasil tracing dan testing ini, bisa dilanjutkan apakah harus dilaksanakan perawatan secara isolasi mandiri (Isoma) atau isolasi terpusat (Isoter), bahkan jika diperlukan perawatan rumah sakit.
Baca juga: Polisi gelar vaksin "door to door" sasar warga disabilitas Pancoran
"Kesadaran masyarakat ini menjadi penting, kami harapkan laju COVID-19 semakin terkendali," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan, dalam penanganan pandemi COVID-19 diperlukan kerjasama semua pihak seluruh elemen bangsa, termasuk di Kabupaten Klaten.
Penglima mengatakan, situasi COVID-19 di Kabupaten Klaten masih tinggi, dengan catatan kasus harian masih di atas 150 kasus. Selain itu, Klaten masih berada di level 4.
Menurut Panglima, untuk menekan laju kasus di Klaten perlu dilakukan secara bersama-sama dan 'spartan', salah satu langkah melalui 'tracing dan testing'.
"Kami akan melakukan 'tracing dan testing' secara masif, dimana nanti hasil akan dipisahkan, mana yang harus Isoter dan mana yang harus Isoman. Dengan melakukan tracing dan testing secara baik, maka diharapkan akan bisa menurunkan angka COVID-19," ujar Hadi.
Langkah berikutnya, lanjut Panglima, dengan menggunakan standar 'entry test' dan 'exit test', sehingga jika dilaksanakan dengan baik maka angka penularan akan turun drastis.
"Saat ini semua fasilitas Isoter dan Isoman sudah disiapkan," tutup Hadi.
Baca juga: Polisi gelar vaksin dan bagi beras di Kebon Bawang Tanjung Priok
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: