Vaksin Pfizer tahap awal didistribusikan ke masyarakat Jabodetabek
21 Agustus 2021 14:17 WIB
Petugas Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, memindahkan kontainer bermuatan vaksin Pfizer yang diperoleh pemerintah Indonesia melalui skema business to business, Kamis (19/8/2021). ANTARA/HO-Kemenkes/aa. (ANTARA/HO. Kemenkes)
Jakarta (ANTARA) - Vaksin Pfizer dengan merek COMIRNATY yang sudah tiba di Indonesia didistribusikan bagi masyarakat umum Jabodetabek yang belum pernah menerima vaksin COVID-19 sebelumnya secara gratis.
Prioritas pemberian ke wilayah Jabodetabek dikarenakan sistem logistik yang kompleks, karena membutuhkan penanganan dan penyimpanan yang khusus di dalam tempat dengan suhu yang sangat rendah antara -90 hingga -60 derajat Celcius.
"Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin, termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikkan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Widyawati dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Widyawati mengatakan sebanyak 1.560.780 juta dosis vaksin Pfizer tiba di Indonesia pada Kamis (19/8) lalu melalui skema pembelian langsung. Secara bertahap, 50 juta vaksin Pfizer akan tiba di Indonesia tahun ini melalui skema tersebut.
Baca juga: DPD: Perbedaan stok vaksin sebabkan pemulihan ekonomi tidak merata
Baca juga: Ketua DPD ingatkan distribusi vaksin harus merata
Jumlah tersebut tidak termasuk vaksin Pfizer yang akan didapatkan secara gratis melalui skema GAVI/Covax sebesar 4,6 juta dosis dalam beberapa pekan ke depan.
Vaksin Pfizer telah memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM pada 14 Juli 2021, sehingga bisa langsung disuntikkan kepada masyarakat.
Saat ini terdapat enam jenis vaksin yang digunakan di Indonesia untuk melawan virus COVID-19, yaitu vaksin Coronavac, vaksin jadi buatan Sinovac asal Tiongkok, vaksin COVID-19, vaksin produksi Bio Farma dengan bahan baku dari Sinovac, vaksin AstraZeneca asal Inggris, vaksin Moderna dan Pfizer asal Amerika Serikat.
"Pemerintah terus mendatangkan vaksin terbaik dari berbagai produsen dalam rangka mengamankan ketersediaan vaksin untuk melindungi 208 juta rakyat Indonesia yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19," kata Widyawati.
Meski terdapat beberapa jenis vaksin di Indonesia, Widyawati menghimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih vaksin, karena pemerintah sudah menjamin keamanan dan khasiat dari vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini. Dia memastikan semuanya aman dan berkhasiat dan meminta masyarakat segera lakukan vaksinasi.*
Baca juga: Wiku: vaksin Pfizer dapat digunakan masyarakat di atas 12 tahun
Baca juga: Kebutuhan vaksin Indonesia didapat dari transaksi bisnis hingga hibah
Prioritas pemberian ke wilayah Jabodetabek dikarenakan sistem logistik yang kompleks, karena membutuhkan penanganan dan penyimpanan yang khusus di dalam tempat dengan suhu yang sangat rendah antara -90 hingga -60 derajat Celcius.
"Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin, termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikkan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Widyawati dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Widyawati mengatakan sebanyak 1.560.780 juta dosis vaksin Pfizer tiba di Indonesia pada Kamis (19/8) lalu melalui skema pembelian langsung. Secara bertahap, 50 juta vaksin Pfizer akan tiba di Indonesia tahun ini melalui skema tersebut.
Baca juga: DPD: Perbedaan stok vaksin sebabkan pemulihan ekonomi tidak merata
Baca juga: Ketua DPD ingatkan distribusi vaksin harus merata
Jumlah tersebut tidak termasuk vaksin Pfizer yang akan didapatkan secara gratis melalui skema GAVI/Covax sebesar 4,6 juta dosis dalam beberapa pekan ke depan.
Vaksin Pfizer telah memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM pada 14 Juli 2021, sehingga bisa langsung disuntikkan kepada masyarakat.
Saat ini terdapat enam jenis vaksin yang digunakan di Indonesia untuk melawan virus COVID-19, yaitu vaksin Coronavac, vaksin jadi buatan Sinovac asal Tiongkok, vaksin COVID-19, vaksin produksi Bio Farma dengan bahan baku dari Sinovac, vaksin AstraZeneca asal Inggris, vaksin Moderna dan Pfizer asal Amerika Serikat.
"Pemerintah terus mendatangkan vaksin terbaik dari berbagai produsen dalam rangka mengamankan ketersediaan vaksin untuk melindungi 208 juta rakyat Indonesia yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19," kata Widyawati.
Meski terdapat beberapa jenis vaksin di Indonesia, Widyawati menghimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih vaksin, karena pemerintah sudah menjamin keamanan dan khasiat dari vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini. Dia memastikan semuanya aman dan berkhasiat dan meminta masyarakat segera lakukan vaksinasi.*
Baca juga: Wiku: vaksin Pfizer dapat digunakan masyarakat di atas 12 tahun
Baca juga: Kebutuhan vaksin Indonesia didapat dari transaksi bisnis hingga hibah
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: