New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak di New York "rebound" (berbalik naik) pada Kamis waktu setempat, karena dolar jatuh terhadap euro di tengah ekspektasi sebuah "bailout" (talangan) untuk Irlandia yang sarat utang.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, melompat 1,41 dolar AS menjadi 81,85 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Januari bertambah 1,77 dolar AS menjadi 85,05 dolar per barel di perdagangan London.

Euro naik terhadap dolar karena Irlandia tampak ditetapkan untuk sebuah bailout secara besar-besaran dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional.

"Harga minyak rebound ... karena dolar AS tergelincir terhadap euro yang menguat menyusul berita bahwa Dublin setuju untuk bekerja sama dengan Uni Eropa-IMF pada tindakan mendesak mengenai masalah utang," kata analis Sucden, Myrto Sokou.

"Akibatnya, kekhawatiran tentang stabilitas ekonomi zona euro berkurang dan membantu euro bergerak lebih tinggi terhadap dolar, menambahkan beberapa dukungan terhadap harga minyak mentah."

Sebuah greenback lemah meningkatkan minyak mentah yang dihargakan dalam dolar, karena lebih murah untuk pembeli yang memegang mata uang kuat.

Pasar energi juga didukung oleh "bargain-hunting" (aksi buru harga murah), setelah kerugian besar awal pekan ini, setelah kejutan penurunan stok minyak mentah AS.

Departemen Energi AS (DoE), Rabu mengatakan, bahwa persediaan minyak mentah Amerika jatuh sebesar 7,3 juta barel dalam pekan sampai 12 November.

Itu penurunan mingguan terbesar selama 15 bulan dan lebih lemah dari penurunan 100.000 barel yang diharapkan oleh pasar. (A026/K004)