Kabul (ANTARA News/Reuters) - Operasi pasukan sekutu diperkirakan telah menewaskan lebih dari 40 gerilyawan di Afghanistan timur pekan ini, kata militer, Kamis, namun dalam operasi itu juga jatuh korban sekutu dalam jumlah terbesar dalam enam bulan ini dalam satu pertempuran.

Pasukan Afghanistan dan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO mengakhiri operasi selama empat hari di lembah sungai Pech di provinsi Kunar yang labil yang berjarak tidak jauh dari perbatasan Pakistan, Kamis, menurut pernyataan ISAF.

"Laporan menyatakan, lebih dari 40 gerilyawan mungkin tewas dalam operasi keamanan di kawasan itu," tambah ISAF.

Serangan yang dijuluki Operasi Bulldog Bite dijalankan saat meningkatnya perlawanan menjelang konferensi tingkat tinggi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) selama dua hari yang dimulai di Lisabon, Jumat.

Waktu serta cakupan bagi penarikan mundur pasukan asing akan menjadi isu utama KTT sebagaimana anggota NATO memandangnya sebagai jalan keluar peperangan yang telah memasuki tahun kesepuluh.

Operasi di Lembah Pech bertujuan untuk membasmi gerilyawan Taliban dan menyita senjata di kawasan sekitar 200 kilometer timur Kabul. Sebagian besar pasukan NATO di kawasan itu merupakan warga Amerika.

Lima prajurit ISAF yang turut dalam operasi itu tewas pada Minggu dalam pertempuran beberapa jam dengan gerilyawan Taliban, ujar koalisi.

Jumlah korban militer itu merupakan yang terbesar dalam sebuah tragedi sejak pembom bunuh diri dengan mobil menewaskan enam tentara termasuk lima warga Amerika pada 18 Mei di Kabul yang juga menewaskan 12 warga Afghanistan.

Selain itu seorang tentara Inggris tewas pada Rabu oleh tembakan gerilyawan di provinsi selatan, Helmand, ujar Kementerian Pertahanan Inggris.

Sebuah bom rakitan juga menewaskan anggota ISAF di Afghanistan selatan pada Rabu, tambah ISAF.

Tujuh prajurit ISAF tewas pada Ahad sehingga menjadi satu hari terburuk bagi pasukan asing dalam satu bulan ini. (BPY/K004)