Pemkab: Angka kasus aktif COVID-19 di Bantul turun signifikan
20 Agustus 2021 20:24 WIB
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo saat monitoring warga yang menjalani isolasi mandiri di Desa Tirtosari, Kecamatan Kretek, Bantul, DIY. Jumat (20/8/2021). ANTARA/Humas Protokol Bantul.
Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan angka kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih menjalani karantina maupun isolasi di daerah ini mengalami penurunan signifikan menyusul terus bertambahnya pasien sembuh dalam beberapa pekan terakhir.
"Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 9 Agustus, warga yang positif COVID-19 di atas 12 ribu orang, sementara per tanggal 19 Agustus turun menjadi 5.674 orang." kata Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo dalam rilis Pemkab saat memantau warga yang isolasi mandiri di Desa Tirtosari, Kretek, Bantul, Jumat.
Menurut dia, penurunan angka kasus aktif COVID-19 yang signifikan tersebut tidak lepas dari kegigihan para tenaga kesehatan maupun petugas di semua level, dan ini menunjukkan konsolidasi baik langsung dan tidak langsung dapat berjalan dengan baik.
Meski demikian, Wakil Bupati Bantul tetap mengingatkan agar semua elemen masyarakat terus bahu membahu melawan COVID-19, karena apabila virus corona tidak segera teratasi, maka akan berdampak pada berbagai sektor.
Baca juga: Bantul belum terapkan syarat sudah vaksin masuk layanan publik
Baca juga: Kasus sembuh COVID-19 di Bantul terus bertambah lebihi kasus baru
"Seperti contoh, kalau pandemi COVID-19 tidak segera tertangani, maka dapat mengakibatkan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) kita banyak teralihkan untuk penanganan COVID-19, sehingga pembangunan dapat terhambat," katanya.
Sementara itu, dari data Satgas COVID-19 Desa Tirtosari per 19 Agustus, terdapat 22 rumah tangga menjalani isolasi mandiri dengan jumlah warga yang terpapar 45 orang, yang mana tujuh orang diantaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan tempat isolasi terpadu.
Wabup Bantul yang juga Ketua Harian Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul mengatakan, bahwa warga yang isolasi mandiri telah dapat menjalaninya dengan baik, hal ini membuktikan bahwa edukasi yang selama ini dilakukan dapat diterima masyarakat.
"Kami bersyukur melihat perkembangan mereka, tingkat kesehatannya meningkat dan tidak ada keluhan. Ini menjadi bukti atas kerja kolaboratif antara pihak kelurahan, kecamatan, puskesmas serta TNI-Polri yang selalu memberikan pendampingan dan edukasi," katanya.
Dalam pantauan tersebut, Wakil Bupati Bantul juga langsung berusaha untuk mencarikan solusi atas fasilitas yang kurang memadai bagi warga untuk isolasi mandiri, namun terhalang atas aturan untuk masuk ke dalam tempat isolasi terpadu.*
Baca juga: Bupati : Oksigen gratis diberikan selama masih pandemi COVID-19
Baca juga: Bantul luncurkan oksigen gratis bagi pasien COVID-19 yang isoman
"Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 9 Agustus, warga yang positif COVID-19 di atas 12 ribu orang, sementara per tanggal 19 Agustus turun menjadi 5.674 orang." kata Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo dalam rilis Pemkab saat memantau warga yang isolasi mandiri di Desa Tirtosari, Kretek, Bantul, Jumat.
Menurut dia, penurunan angka kasus aktif COVID-19 yang signifikan tersebut tidak lepas dari kegigihan para tenaga kesehatan maupun petugas di semua level, dan ini menunjukkan konsolidasi baik langsung dan tidak langsung dapat berjalan dengan baik.
Meski demikian, Wakil Bupati Bantul tetap mengingatkan agar semua elemen masyarakat terus bahu membahu melawan COVID-19, karena apabila virus corona tidak segera teratasi, maka akan berdampak pada berbagai sektor.
Baca juga: Bantul belum terapkan syarat sudah vaksin masuk layanan publik
Baca juga: Kasus sembuh COVID-19 di Bantul terus bertambah lebihi kasus baru
"Seperti contoh, kalau pandemi COVID-19 tidak segera tertangani, maka dapat mengakibatkan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) kita banyak teralihkan untuk penanganan COVID-19, sehingga pembangunan dapat terhambat," katanya.
Sementara itu, dari data Satgas COVID-19 Desa Tirtosari per 19 Agustus, terdapat 22 rumah tangga menjalani isolasi mandiri dengan jumlah warga yang terpapar 45 orang, yang mana tujuh orang diantaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan tempat isolasi terpadu.
Wabup Bantul yang juga Ketua Harian Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul mengatakan, bahwa warga yang isolasi mandiri telah dapat menjalaninya dengan baik, hal ini membuktikan bahwa edukasi yang selama ini dilakukan dapat diterima masyarakat.
"Kami bersyukur melihat perkembangan mereka, tingkat kesehatannya meningkat dan tidak ada keluhan. Ini menjadi bukti atas kerja kolaboratif antara pihak kelurahan, kecamatan, puskesmas serta TNI-Polri yang selalu memberikan pendampingan dan edukasi," katanya.
Dalam pantauan tersebut, Wakil Bupati Bantul juga langsung berusaha untuk mencarikan solusi atas fasilitas yang kurang memadai bagi warga untuk isolasi mandiri, namun terhalang atas aturan untuk masuk ke dalam tempat isolasi terpadu.*
Baca juga: Bupati : Oksigen gratis diberikan selama masih pandemi COVID-19
Baca juga: Bantul luncurkan oksigen gratis bagi pasien COVID-19 yang isoman
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: