Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan kenaikan harga minyak dunia belakangan ini hingga di atas 80 dolar AS per barel belum mengancam dana yang ditetapkan di APBN Perubahan 2010.

"Harga minyaknya kan sudah turun lagi, memang sempat naik di atas 80 dolar AS per barel tetapi sudah turun lagi," kata Hatta di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, meski sempat mencapai di atas 80 dolar AS, harga rata-rata minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) sejak awal tahun belum mencapai 80 dolar AS per barel sesuai dengan asumsi harga minyak di APBN Perubahan 2010.

"Rata-ratanya tidak akan menyentuh batas ICP yang telah ditetapkan APBN," tambah Hatta.

Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo memperkirakan jatah bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk tahun ini akan melebihi kuota yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2010 yaitu sebesar 36,5 juta kilo liter.

"Kelihatan sekarang sudah 31 juta kilo liter, sehingga kalau sampai akhir tahun akan mencapai 38 juta kilo liter," katanya.

Meski begitu, Agus mengatakan tambahan volume BBM bersubsidi itu belum membuat pemerintah menyiapkan dana baru karena realisasi anggaran untuk subsidi BBM belum semua terserap.

"Anggaran total untuk subsidi BBM Rp88 triliun, realisasinya masih jauh di bawah, jadi kalau diperlukan anggaran tambahan dananya masih mencukupi, cuma perlu persetujuan dengan DPR," katanya.

Sementara untuk 2011, Menkeu mengatakan pemerintah akan menerapkan distribusi tertutup dengan mengurangi pemakaian BBM bersubsidi bagi masyarakat berpendapatan tinggi.

"1 Januari 2011 kita akan distribusi tertutup untuk mengendalikan BBM bersubsidi. Yang berkemampuan tinggi tidak boleh menggunakan BBM premium tetapi yang masih membutuhkan masih diperkenankan," kata Menkeu.(T.D012/H002)