Cinangka (ANTARA News) - Sepanjang kemarin Gunung Anak Krakatau (GAK) mengeluarkan letusan 71 kali dan kegempaan yang ditimbulkan membuat kaca rumah warga di sekitar Desa Pasuran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, bergetar.

"Kemarin dan sampai sekarang, kadang kaca rumah saya bergetar, akibat letusan yang dikeluarkan oleh GAK," kata salah seorangi warga Desa Pasauran, Sumarno, Kamis.

Dia menjelaskan, kaca rumahnya bergetar akibat letusan GAK sering terjadi, sejak gunung tersebut berstatus `waspada` atau level II. "Seingat saya, sejak akhir Bulan Oktober lalu, kaca rumah bergetar," katanya menambahkan.

Namun getaran yang disebabkan oleh aktivitas gempa GAK tidak sampai membuat rumahnya rusak. "Hanya bergetar kecil saja, dan tidak membuat kaca dan bangunan retak atau sampai pecah," katanya menjelaskan.

Senada diungkapkan oleh Marwiyah. Warga Desa Pasauran ini mengaku sedikit khawatir dengan letusan yang di keluarkan oleh GAK. "Kadang saya sering melamun dan menanggis sendiri, karena saya di sini tinggal sebatang kara," katanya.

Marwiyah yang sudah menjada lima tahun ini mengaku, di Cinangka hanya tinggal berdua dengan anak semata wayangnya.

"Sejak suami saya meninggal, saya belum berani menikah lagi. Dan yang saya takutkan kalau ada apa-apa gunung itu meletus, saya harus mengadu dengan siapa," katanya menambahkan.

Sementara itu data dari pos pemantau di GAK, pada tanggal 17 November kemarin, total kegempaan sebanyak 534 kali, dengan rincian, vulkanik dalam (VA) 10 kali, vulkanik dangkal (VB) 117 kali, letusan 71 kali, tremor 161 kali, hembusan 175 kali.

"Untuk statusnya masih level II, dan jumlah letusannya memang mencapai 71 kali," kata salah seorang pemantau GAK, Sikin.

(ANT/S026)