New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak di New York merosot pada Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), terbebani oleh penguatan dolar dan kekhawatiran yang sedang berlangsung atas utang negara Eropa dan tekanan inflasi di China.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, jatuh 2,52 dolar menjadi ditutup pada 82,34 dolar per barel.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Desember kehilangan 1,97 dolar AS menjadi menetap di 86,70 dolar.
"Ada kekhawatiran tentang turunnya nilai euro terhadap dolar, menyebabkan kenaikan harga minyak relatif," kata Ian Parrett, analis di konsultan energi Inggris, Inenco.
"Ketakutan pengetatan suku bunga dan perlambatan pertumbuhan di China juga akan telah berpengaruh pada permintaan," tambahnya.
Mata uang tunggal Eropa merosot mendekati level terendah dua bulan di bawah 1,35 dolar pada Selasa karena para menteri keuangan zona euro mengadakan pertemuan di Brussels untuk mengatasi krisis utang Irlandia.
Dolar yang lebih kuat menekan permintaan minyak yang dihargakan dalam dolar.
Spekulasi sedang terbangun di atas kemungkinan penyelamatan untuk Irlandia hingga 123 miliar dolar (90 miliar euro) setelah Yunani diselamatkan oleh Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional dengan 110 miliar euro pada Mei.
"Beberapa faktor yang menjaga menutup harga minyak saat ini," kata analis Westhouse Securities, David Hart.
"Di antaranya, ekspektasi inflasi yang meningkat di Asia yang meningkat kekhawatiran bahwa pertumbuhan di wilayah ini akan terkekang kembali yang pada gilirannya akan meningkatkan moderat permintaan minyak mentah."
Data yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa harga konsumen China naik pada kecepatan tercepat mereka dalam lebih dari dua tahun pada Oktober, menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa pihak berwenang mungkin menaikkan suku bunga lagi. (A026/K004)
Minyak Merosot Karena Dolar Naik Dan Kekhawatiran Zona Euro
17 November 2010 06:00 WIB
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: