Kementerian PUPR: Hampir 460.000 stok rumah MBR siap dijual
19 Agustus 2021 17:25 WIB
Ilustrasi: Suasana perumahan bersubsidi Green Citayam City di Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/2/2020). Real Estate Indonesia (REI) mencatat kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk tahun 2020 membutuhkan sekitar 260 ribu unit rumah dengan nilai subsidi mencapai Rp29 triliun. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan terdapat hampir 460.000 stok rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang siap dijual.
"Menurut data terakhir dari Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan atau PPDPP Kementerian PUPR, terdapat hampir 460.000 stok rumah bagi MBR yang siap dijual," ujar Direktur Rumah Umum dan Komersial Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur dalam seminar daring di Jakarta, Kamis.
Dia juga menambahkan pemerintah siap memberikan bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) bagi pengembang yang mau membangun rumah bagi MBR.
Baca juga: Legislator: Program rumah subsidi harus dipastikan layak huni
"Bantuan PSU merupakan insentif bagi pengembang yang mau membangun rumah untuk MBR, di mana rumah yang dibangun itu adalah harga rumahnya telah ditetapkan oleh pemerintah dan bisa dibeli oleh masyarakat dengan subsidi dari pemerintah, seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," kata Fitrah Nur.
Apabila ada, lanjut dia, pengembang yang mau membangun maka pemerintah akan memberikan insentif berupa bantuan PSU paling banyak 30 persen dari rumah yang mereka bangun.
"Bantuan (PSU) ini sebetulnya cukup membantu," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR: Penyaluran FLPP capai 72 persen per 10 Agustus 2021
Baca juga: BTN dapat tambahan kuota KPR subsidi 18.500 unit
"Menurut data terakhir dari Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan atau PPDPP Kementerian PUPR, terdapat hampir 460.000 stok rumah bagi MBR yang siap dijual," ujar Direktur Rumah Umum dan Komersial Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur dalam seminar daring di Jakarta, Kamis.
Dia juga menambahkan pemerintah siap memberikan bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) bagi pengembang yang mau membangun rumah bagi MBR.
Baca juga: Legislator: Program rumah subsidi harus dipastikan layak huni
"Bantuan PSU merupakan insentif bagi pengembang yang mau membangun rumah untuk MBR, di mana rumah yang dibangun itu adalah harga rumahnya telah ditetapkan oleh pemerintah dan bisa dibeli oleh masyarakat dengan subsidi dari pemerintah, seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," kata Fitrah Nur.
Apabila ada, lanjut dia, pengembang yang mau membangun maka pemerintah akan memberikan insentif berupa bantuan PSU paling banyak 30 persen dari rumah yang mereka bangun.
"Bantuan (PSU) ini sebetulnya cukup membantu," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR: Penyaluran FLPP capai 72 persen per 10 Agustus 2021
Baca juga: BTN dapat tambahan kuota KPR subsidi 18.500 unit
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: