Jakarta (ANTARA News) - Total utang Pemerintah Indonesia melalui penerbitan obligasi negara sejak 2007 hingga Oktober 2010 mencapai Rp1.059,26 triliun.

Laporan Perkembangan Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu Edisi November 2010 yang diperoleh di Jakarta, Selasa, menyebutkan, obligasi senilai Rp1.059,26 triliun itu terdiri dari obligasi negara yang dapat diperdagangkan sebesar Rp797,30 triliun dan tidak dapat diperdagangkan sebesar Rp261,97 triliun.

Jika dirinci, oligasi negara dapat diperdagangkan terdiri dari obligasi negara dengan denominasi Rupiah sebesar Rp642,98 triliun dan dalam denominasi valuta asing sebesar Rp154,32 triliun.

Obligasi negara berdenominasi Rupiah terdiri dari surat utang negara (SUN) sebesar Rp617,27 triliun dan surat berharga syariah negara (SBSN) sebesar Rp25,72 triliun.

Sementara obligasi negara berdenominasi valuta asing terdiri dari SUN valas dalam dolar AS sebesar Rp16,20 triliun, SBSN valas Rp0,65 triliun, dan SUN dalam Yen Jepang Rp35,00 triliun.

Sedangkan obligasi negara yang tidak dapat diperdagangkan terdiri dari surat utang kepada Bank Indonesia (BI) sebesar Rp249,18 triliun dan SBSN dalam bentuk Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) sebesar Rp12,78 triliun.

Jumlah utang pemerintah melalui penerbitan obligasi menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2007 mencapai sebesar Rp803,08 triliun, tahun 2008 sebesar Rp906,50 triliun, tahun 2009 sebesar Rp979,46 triliun, dan hingga Oktober 2010 mencapai sebesar Rp1.059,26 triliun.

Sementara itu jika dimasukkan komponen pinjaman, maka total utang Indonesia mencapai sebesar Rp1.664,43 triliun atau 186,43 miliar dolar AS.

Utang berjumlah Rp186,43 miliar dolar AS itu terdiri dari pinjaman sebesar 67,78 miliar dolar AS dan obligasi sebesar Rp118,65 miliar dolar AS.

Pinjaman sebesar 67,78 miliar dolar AS terdiri dari pinjaman bilateral 43,06 miliar dolar AS, multilateral 21,06 miliar dolar AS, komersial sebesar 3,06 miliar dolar AS, dan suppliers sebesar 0,07 miliar dolar AS.
(ANT/A024)