Siap diluncurkan, Dishub DKI uji coba integrasi antarmoda JakLingko
19 Agustus 2021 08:37 WIB
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo melakukan uji coba terbatas integrasi antarmoda dengan kartu dan aplikasi JakLingko di Stasiun MRT Jakarta, Rabu (18/8). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.
Jakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menguji coba sistem integrasi antarmoda di bawah jaringan PT JakLingko Indonesia sebagai bagian dari persiapan pemberlakuan bertahap dan peluncurannya dalam waktu dekat.
"Kami melakukan uji coba terbatas pada empat moda layanan transportasi umum, Rabu kemarin (18/8). Dari hasil uji coba itu cukup baik, terbaca dari sistem pembayarannya, demikian pula dari aplikasi," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, uji coba terbatas dilakukan untuk menjajal perjalanan langsung (journey) secara integrasi dengan menggunakan satu kartu (smart card) dan aplikasi (superapps) JakLingko.
"Implementasi secara bertahap ini rampung sesuai target sebelumnya yang ditargetkan pada pertengahan Agustus 2021," katanya.
Baca juga: JakLingko beri tarif khusus untuk lansia dan disabilitas
Selain Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, uji coba dilakukan bersama Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin dan Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko pada empat moda.
Uji coba pada empat moda yang dimaksud adalah pembayaran lewat kartu dan aplikasi JakLingko yakni Transjakarta yang dimulai dari Halte Dukuh Atas, dilanjutkan dengan MRT Jakarta dari Stasiun Bundaran HI, menuju Stasiun Dukuh Atas da dari Stasiun Manggarai menggunakan kereta Commuter, berlanjut menuju Stasiun LRTJ Velodrome hingga Stasiun LRTJ Pegangsaan Dua.
Syafrin berharap integrasi sistem pembayaran lewat kartu dan aplikasi JakLingko ini dapat memudahkan masyarakat dalam merencanakan waktu perjalanan mereka dalam genggaman ponsel melalui aplikasi JakLingko.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti catatan dari hasil evaluasi uji coba sistem integrasi antarmoda ini.
Baca juga: Integrasi Jaklingko diharapkan gerakkan ekonomi UMKM
"Kami akan tindaklanjuti semua catatan dan evaluasi uji coba ini supaya ketika dilakukan peluncuran, semuanya dapat berjalan dengan baik melayani warga Jakarta dalam memenuhi mobilitas," kata Kamaluddin.
Sejatinya, integrasi sistem pembayaran transportasi sudah dapat diaplikasikan di empat moda jaringan JakLingko, yakni kereta Commuterline, MRT Jakarta, LRT dan TransJakarta secara bertahap pada beberapa "gate in-out", baik di halte maupun stasiun.
Namun, tambahnya, menimbang kondisi DKI Jakarta yang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 23 Agustus mendatang, peluncuran kartu dan aplikasi JakLingko diundur hingga pertengahan September 2021.
"Kami melakukan uji coba terbatas pada empat moda layanan transportasi umum, Rabu kemarin (18/8). Dari hasil uji coba itu cukup baik, terbaca dari sistem pembayarannya, demikian pula dari aplikasi," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, uji coba terbatas dilakukan untuk menjajal perjalanan langsung (journey) secara integrasi dengan menggunakan satu kartu (smart card) dan aplikasi (superapps) JakLingko.
"Implementasi secara bertahap ini rampung sesuai target sebelumnya yang ditargetkan pada pertengahan Agustus 2021," katanya.
Baca juga: JakLingko beri tarif khusus untuk lansia dan disabilitas
Selain Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, uji coba dilakukan bersama Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin dan Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko pada empat moda.
Uji coba pada empat moda yang dimaksud adalah pembayaran lewat kartu dan aplikasi JakLingko yakni Transjakarta yang dimulai dari Halte Dukuh Atas, dilanjutkan dengan MRT Jakarta dari Stasiun Bundaran HI, menuju Stasiun Dukuh Atas da dari Stasiun Manggarai menggunakan kereta Commuter, berlanjut menuju Stasiun LRTJ Velodrome hingga Stasiun LRTJ Pegangsaan Dua.
Syafrin berharap integrasi sistem pembayaran lewat kartu dan aplikasi JakLingko ini dapat memudahkan masyarakat dalam merencanakan waktu perjalanan mereka dalam genggaman ponsel melalui aplikasi JakLingko.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti catatan dari hasil evaluasi uji coba sistem integrasi antarmoda ini.
Baca juga: Integrasi Jaklingko diharapkan gerakkan ekonomi UMKM
"Kami akan tindaklanjuti semua catatan dan evaluasi uji coba ini supaya ketika dilakukan peluncuran, semuanya dapat berjalan dengan baik melayani warga Jakarta dalam memenuhi mobilitas," kata Kamaluddin.
Sejatinya, integrasi sistem pembayaran transportasi sudah dapat diaplikasikan di empat moda jaringan JakLingko, yakni kereta Commuterline, MRT Jakarta, LRT dan TransJakarta secara bertahap pada beberapa "gate in-out", baik di halte maupun stasiun.
Namun, tambahnya, menimbang kondisi DKI Jakarta yang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 23 Agustus mendatang, peluncuran kartu dan aplikasi JakLingko diundur hingga pertengahan September 2021.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: