BPS catat ekspor Juli 2021 meningkat 29,32 persen dibanding tahun lalu
18 Agustus 2021 12:25 WIB
Sebuah truk melintas di depan peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (22/7/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pada Juli 2021 mencapai 17,70 miliar dolar AS atau turun 4,53 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau month on month (m-o-m), namun meningkat 29,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
"Dibandingkan Juli 2020, ekspor kita masih meningkat signifikan yaitu 29,32 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Margo menyampaikan, menurunnya ekspor pada Juli 2021 dibandingkan Juni 2021 disebabkan karena turunnya ekspor migas sebesar 19,55 persen dan turunnya ekspor nonmigas sebesar 3,46 persen.
Sementara, jika dibandingkan Juli 2020, ekspor migas mengalami peningkatan yang tajam yakni 50,08 persen. Begitu juga ekspor nonmigas yang naik 28,26 persen.
Margo menyampaikan, penurunan ekspor pada Juli 2021 dibandingkan bulan sebelumnya terjadi karena ekspor Juni 2021 yang sangat tinggi.
"Ini lebih kepada pola musiman, di mana biasanya ekspor Juni itu meningkat tajam karena pada Mei terdapat libur Lebaran. Jadi, ini lebih kepada pola bulanan akibat dari rendahnya aktivitas ekspor pada Mei 2021 karena adanya libur lebaran," ungkap Margo.
Margo menambahkan, kalau dilihat perkembangannya sepanjang 2021, kinerja ekspor Indonesia terbilang sangat baik, baik dilihat dari total ekspor, maupun berdasarkan ekspor nonmigas.
Bahkan, grafik BPS menunjukkan bahwa kinerja ekspor pada Januari-Juli 2021 berada lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2020 dan 2019.
"Harapan kita semua agar tren yang positif ini tetap terjaga untuk bulan-bulan berikutnya. Seperti kita tahu ekspor akan berpengaruh pada kinerja ekonomi yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi positif," pungkas Margo.
Baca juga: Kisah pilot banting setir jadi penjual ikan beromset miliaran rupiah
Baca juga: Kisah UMKM lokal rambah pasar mancanegara dengan Ekspor Shopee
Baca juga: Ketika jengkol masuk deretan ekspor pertanian Sumbar ke Jepang
"Dibandingkan Juli 2020, ekspor kita masih meningkat signifikan yaitu 29,32 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Margo menyampaikan, menurunnya ekspor pada Juli 2021 dibandingkan Juni 2021 disebabkan karena turunnya ekspor migas sebesar 19,55 persen dan turunnya ekspor nonmigas sebesar 3,46 persen.
Sementara, jika dibandingkan Juli 2020, ekspor migas mengalami peningkatan yang tajam yakni 50,08 persen. Begitu juga ekspor nonmigas yang naik 28,26 persen.
Margo menyampaikan, penurunan ekspor pada Juli 2021 dibandingkan bulan sebelumnya terjadi karena ekspor Juni 2021 yang sangat tinggi.
"Ini lebih kepada pola musiman, di mana biasanya ekspor Juni itu meningkat tajam karena pada Mei terdapat libur Lebaran. Jadi, ini lebih kepada pola bulanan akibat dari rendahnya aktivitas ekspor pada Mei 2021 karena adanya libur lebaran," ungkap Margo.
Margo menambahkan, kalau dilihat perkembangannya sepanjang 2021, kinerja ekspor Indonesia terbilang sangat baik, baik dilihat dari total ekspor, maupun berdasarkan ekspor nonmigas.
Bahkan, grafik BPS menunjukkan bahwa kinerja ekspor pada Januari-Juli 2021 berada lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2020 dan 2019.
"Harapan kita semua agar tren yang positif ini tetap terjaga untuk bulan-bulan berikutnya. Seperti kita tahu ekspor akan berpengaruh pada kinerja ekonomi yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi positif," pungkas Margo.
Baca juga: Kisah pilot banting setir jadi penjual ikan beromset miliaran rupiah
Baca juga: Kisah UMKM lokal rambah pasar mancanegara dengan Ekspor Shopee
Baca juga: Ketika jengkol masuk deretan ekspor pertanian Sumbar ke Jepang
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: