BRIN sebut semangat konsolidasi-kolaborasi dorong inovasi
18 Agustus 2021 11:31 WIB
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko berbicara dalam Webinar Riset dan Inovasi untuk Merah Putih di Jakarta, Rabu (18/8/2021). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan pentingnya semangat konsolidasi dan kolaborasi untuk mendorong inovasi di
berbagai bidang untuk kemajuan Indonesia.
"Indonesia diharapkan mampu menjadi negara dengan ekonomi berbasis inovasi, sehingga kehadiran BRIN mampu memperkuat riset dan inovasi untuk peningkatan daya saing bangsa," kata Handoko dalam Webinar Riset dan Inovasi untuk Merah Putih di Jakarta, Rabu.
Handoko mengatakan bahwa Indonesia dengan kekayaan alamnya dan posisi strategisnya, memiliki potensi untuk menjadi negara maju.
Dengan penguatan riset yang mengimplementasikan kebijakan ekonomi digital, ekonomi hijau dan ekonomi biru, akan membuat ekosistem riset yang dapat mendongkrak produk riset inovasi anak bangsa yang tak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi dapat digunakan juga oleh dunia.
Menurut dia, penguatan riset dan inovasi penting untuk peningkatan daya saing bangsa Indonesia di kancah global.
Dalam mewujudkannya, BRIN sedang melakukan integrasi sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) termasuk manusia, infrastruktur riset dan anggaran riset yang tersebar di sejumlah kementerian dan lembaga.
BRIN juga membuka infrastruktur riset sebagai platform global sehingga bisa digunakan secara optimal terutama masyarakat ilmiah Indonesia dan industri. Kolaborasi dan kerja sama dengan pihak luar juga diharapkan semakin meningkat dengan membawa manfaat yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menuturkan lembaga legislatif berperan untuk mendukung kebijakan yang berbasis riset dan inovasi.
"Legislatif memiliki pandangan dan peran yang signifikan dalam mendorong riset dan inovasi," tuturnya.
Eddy menuturkan kebijakan yang strategis seperti Undang-Undang Nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (UU Sisnas Iptek) dapat membuka peluang yang lebih besar untuk kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Baca juga: BRIN: HUT ke-76 RI ditandai dengan sejarah riset dan inovasi Indonesia
Baca juga: BRIN ciptakan lebih banyak SDM unggul bidang riset dan inovasi
Baca juga: BRIN: Vaksin Merah Putih terkendala fasilitas animal BSL-3 dan GMP
berbagai bidang untuk kemajuan Indonesia.
"Indonesia diharapkan mampu menjadi negara dengan ekonomi berbasis inovasi, sehingga kehadiran BRIN mampu memperkuat riset dan inovasi untuk peningkatan daya saing bangsa," kata Handoko dalam Webinar Riset dan Inovasi untuk Merah Putih di Jakarta, Rabu.
Handoko mengatakan bahwa Indonesia dengan kekayaan alamnya dan posisi strategisnya, memiliki potensi untuk menjadi negara maju.
Dengan penguatan riset yang mengimplementasikan kebijakan ekonomi digital, ekonomi hijau dan ekonomi biru, akan membuat ekosistem riset yang dapat mendongkrak produk riset inovasi anak bangsa yang tak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi dapat digunakan juga oleh dunia.
Menurut dia, penguatan riset dan inovasi penting untuk peningkatan daya saing bangsa Indonesia di kancah global.
Dalam mewujudkannya, BRIN sedang melakukan integrasi sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) termasuk manusia, infrastruktur riset dan anggaran riset yang tersebar di sejumlah kementerian dan lembaga.
BRIN juga membuka infrastruktur riset sebagai platform global sehingga bisa digunakan secara optimal terutama masyarakat ilmiah Indonesia dan industri. Kolaborasi dan kerja sama dengan pihak luar juga diharapkan semakin meningkat dengan membawa manfaat yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menuturkan lembaga legislatif berperan untuk mendukung kebijakan yang berbasis riset dan inovasi.
"Legislatif memiliki pandangan dan peran yang signifikan dalam mendorong riset dan inovasi," tuturnya.
Eddy menuturkan kebijakan yang strategis seperti Undang-Undang Nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (UU Sisnas Iptek) dapat membuka peluang yang lebih besar untuk kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Baca juga: BRIN: HUT ke-76 RI ditandai dengan sejarah riset dan inovasi Indonesia
Baca juga: BRIN ciptakan lebih banyak SDM unggul bidang riset dan inovasi
Baca juga: BRIN: Vaksin Merah Putih terkendala fasilitas animal BSL-3 dan GMP
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021
Tags: